Dua Surga dalam Cintaku/Net
Dua Surga dalam Cintaku/Net
KOMENTAR

SEJAK kemunculan Ayat-Ayat Cinta, film-film tentang agama berkembang sangat masif. Setiap tahun, paling tidak ada satu film religi yang hadir di bioskop. Ini menandakan, genre drama religi masih diminati masyarakat.

Terlebih bila topik atau isu yang diangkat dalam film sangat dekat di keseharian masyarakat, tentu saja film akan lebih punya nyawa. Film-film religi pun banyak berangkat dari karya sastra seperti novel. Kisah-kisah yang diangkat ke layar lebar biasanya berasal dari novel dengan penjualan terlaris seperti Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El-Shirazy.

Kini, giliran novel laris karya wartawan senior Atho Al Rahman(Alm) berjudul Dua Surga dalam Cintaku yang difilmkan. Sesuai dengan novelnya, garis besar film ini bercerita tentang kehidupan pernikahan Arham yang dihadapkan pada pilihan poligami.

Dari awal Arham yang diperankan Alif Alli memiliki teman kecil bernama Husna yang diperankan Keira Shabira. Seiring berjalannya waktu, Arham dan Husna rupanya saling mencintai. Kedua sejoli itu akhirnya memutuskan untuk menikah. Namun, usai menikah, barulah diketahui Husna menderita kanker otak.

Meski begitu, cinta tulus Arham tak luntur. Dia bertekad untuk menemai Husna hingga akhir hayatnya sembari menyelesaikan studi sarjana.

Arham lantas bertemu Zilka yang diperankan Yuki Kato. Zilka yang sempat terjerumus ke kehidupan yang kelam hendak berhijrah. Dia berharap Arham bisa menuntunnya ke ajaran yang lurus.

Sama-sama menyajikan drama religi, film ini memiliki nilai plus karena mengangkat isu klasik tapi dengan latar belakang cerita yang modern. Cerita film ini pun lebih menarik karena dipoles dengan perpaduan budaya islami dari Arab dan Indonesia.

Untuk menunjang cerita, syuting film ini bahkan dilakukan lintas negara. Selain Indonesia, Dua Surga dalam Cintaku juga mengambil lokasi syuting di Makkah dan Madinah.

Film ini diproduksi Cakrawala Studiopro Film (CSF) dengan Etty Kadriwaty, istri Almarhum Atho Al Rahman, sebagai eksekutif produser dan menggaet sutradara Kiki Nuriswan serta Boni Faisal sebagai penulis skenario. Dengan latar belakang itu, film yang rencananya rilis pada November 2019 ini diprediksi bakal meledak di pasaran.




Dari Kuliner hingga Skincare, Inara Rusli Fokus Mengembangkan Bisnis

Sebelumnya

Bacakan Surat untuk Palestina, Irish Bella Ajak Masyarakat Ikut Bersuara

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment