Ilustrasi perlengkapan produksi film. (Freepik)
Ilustrasi perlengkapan produksi film. (Freepik)
KOMENTAR

Tulisan ini bukan akhir. Justru ini adalah awal dari kesadaran. Kesadaran bahwa etika waktu dalam dunia kerja adalah hal penting, apalagi dalam industri yang sangat mengandalkan kolaborasi dan kekompakan seperti film.

Dari semua pengalaman yang aku lalui sebagai pekerja lepas film, satu hal yang aku garis bawahi adalah pentingnya etika waktu dalam bekerja. Dunia kreatif seperti perfilman memang menuntut fleksibilitas, tapi bukan berarti mengabaikan batasan fisik dan mental para pekerjanya. Jam kerja yang panjangnya tak menentu, candaan tentang pulang pagi, hingga tawa pahit tentang wrap pukul 9 pagi, semua itu tak seharusnya dianggap normal.

Menghargai waktu berarti menghargai manusia. Karena di balik layar, ada kerja keras manusia, pikiran dan semangat yang harus dijaga, bukan diperas hingga habis terkuras. Sejatinya, dunia film tetap bisa menghasilkan karya yang luar biasa tanpa harus mengorbankan orang-orang di balik produksinya.

Aku akan terus berkarya. Aku akan tetap mencintai dunia ini. Tapi aku juga akan terus bersuara. Karena waktu bukan hanya angka yang tertera di jam tangan. Waktu adalah napas kehidupan, dan setiap pekerja berhak menikmatinya.

 

Penulis: Rendi Saputra




Bersiap Nonton Konser G-Dragon di Jakarta, Ini 5 Rekomendasi Hotel Strategis Ramah Kantong di Pusat Kota dari AirAsia MOVE

Sebelumnya

POP MART Kini Hadir di Central Park Mall: Suguhkan Pengalaman Interaktif Berkonsep Ramah Keluarga dan Hewan Peliharaan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon