KALIMAT ”petani ada di hati Presiden Prabowo Subianto” disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Dedek Prayudi saat menghadiri Panen Raya Jagung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di desa Jenggalu, di Kabupaten Seluma, Bengkulu (13/8).
Menurut Uki, sapaan akrabnya, setidaknya ada dua momen yang memperlihatkan kedekatan Presiden Prabowo dan petani Indonesia.
“(Ke)satu, saat Presiden masih sebagai TNI aktif ia banyak dibantu oleh masyarakat dan petani. Kedua, saat ia memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI),” ujarnya.
Karena itulah, lanjut Uki, program ketahanan pangan harus diwujudkan mengingat situasi global yang menuntut Indonesia mengurangi ketergantungan pangan ke negera lain.
Jika negara-negara penghasil pangan dunia seperti India, Brasil, dan China memutuskan tidak mengekspor pangan mereka, harga pangan dunia akan meroket dan itu akan berdampak pada Indonesia.
“Panen jagung yang sekarang sekitar 10 ton dari 1,5 hektar nanti akan terus bertambah lahan dan hasil panennya, saat pemerintah desa mengakses bantuan dari pemerintah berupa pupuk bersubsidi, pestisida, ataupun alsintan untuk para petani ini supaya semakin semangat,” tegasnya.
Panen Raya turut dihadiri Camat Sukaraja Ramlan Effendi, Kepala Desa Jenggalu Johni Midarling, Ketua Umum Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Maret Samuel Sueken, perwakilan dari Pupuk Indonesia, dan masyarakat desa Jenggalu.
Uki meminta Kepala Desa Jenggalu untuk segera menyelesaikan urusan administratif agar dapat pupuk bersubsidi. “Hingga Agustus ini, baru sekitar 47% pupuk bersubsidi terserap. Ayo jangan sia-siakan fasilitas yang diberikan Pemerintah. Kami ingin tak hanya kapasitas produksi meningkat, petani juga happy”, jelas Uki.
Sejalan dengan hal itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan Badan Pangan Nasional (Pusdatin Bapanas) Kelik Budianan memastikan bahwa pihaknya mendukung program Presiden Prabowo ini. Dan kini pihaknya sedang berkoodinasi dengan Bulog untuk menyerap hasil panen jagung petani.
Saat ini, Badan Pangan Nasional tengah berusaha mengintegrasikan hasil dari peternak dan petani. Jadi ketika harga cukup bagus, maka harga pakan dan hasil ternak akan baik juga.
KOMENTAR ANDA