Ilustrasi seseorang yang merasa kurang sehat. (Pinterest/@scarymommy)
Ilustrasi seseorang yang merasa kurang sehat. (Pinterest/@scarymommy)
KOMENTAR

SELF-DIAGNOSE alias mendiagnosis diri sendiri adalah tindakan di mana seseorang mencoba menentukan penyakit atau kondisi kesehatan tanpa bantuan profesional medis.

Meskipun internet dan akses informasi yang luas memungkinkan orang untuk mencari tahu lebih banyak tentang gejala yang mereka alami, ada beberapa alasan penting mengapa self-diagnose bisa sangat berbahaya.

Kenapa self-diagnose bisa berbahaya?

1. Kurangnya pengetahuan medis yang mendalam

Meskipun banyak informasi kesehatan yang tersedia secara online, memahami informasi tersebut secara benar memerlukan pengetahuan medis yang mendalam.

Gejala tertentu dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang sangat berbeda. Misalnya, sakit kepala bisa jadi kamu mengalami dehidrasi ringan, tapi juga bisa menjadi gejala kondisi yang lebih serius seperti meningitis atau tumor otak. Hanya profesional medis yang terlatih yang bisa membedakan antara penyebab-penyebab tersebut.

2. Risiko salah diagnosis

Self-diagnose dapat menyebabkan salah diagnosis, di mana seseorang mungkin percaya bahwa mereka menderita kondisi tertentu padahal sebenarnya tidak. Salah diagnosis ini dapat membuat seseorang merasa cemas atau bahkan menunda perawatan yang sebenarnya mereka butuhkan.

Sebagai contoh, seseorang yang salah mendiagnosis dirinya dengan flu biasa mungkin akan mengabaikan gejala yang sebenarnya menunjukkan infeksi paru-paru yang lebih serius.

3. Pengobatan yang tidak tepat

Salah satu bahaya utama dari self-diagnose adalah kemungkinan memilih pengobatan yang salah.

Menggunakan obat yang tidak tepat atau mengikuti pengobatan yang tidak diperlukan bisa berakibat fatal, terutama jika kondisi yang sebenarnya lebih serius daripada yang diperkirakan. Selain itu, penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menimbulkan efek samping atau bahkan memperburuk kondisi yang ada.

4. Mengabaikan kondisi serius

Terkadang, orang yang melakukan self-diagnose mungkin mengabaikan atau meremehkan gejala yang sebenarnya mengindikasikan kondisi serius. Ketika seseorang percaya bahwa gejala yang mereka alami tidak serius, mereka mungkin menunda atau bahkan menghindari mencari perawatan medis yang sangat dibutuhkan.

5. Meningkatkan kecemasan dan stres

Self-diagnose juga dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan stres. Ketika seseorang mencari informasi tentang gejala yang mereka alami, mereka mungkin menemukan informasi yang membuat mereka percaya bahwa mereka menderita penyakit yang sangat serius, yang pada akhirnya meningkatkan kecemasan tanpa alasan yang jelas.

Lalu bagaimana cara menghindari self-diagnose?

  • Konsultasi dengan profesional medis: Jika kamu mengalami gejala atau merasa tidak sehat, langkah terbaik adalah selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis yang berlisensi. Mereka memiliki pengetahuan dan alat diagnostik yang diperlukan untuk menilai kondisimu dengan benar.
  • Gunakan informasi online dengan bijak: Internet bisa menjadi sumber informasi yang baik, tetapi sebaiknya digunakan sebagai tambahan, bukan pengganti, nasihat medis profesional. Pastikan juga informasi yang kamu baca berasal dari sumber terpercaya.
  • Pemeriksaan rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal sebelum gejala muncul atau menjadi lebih serius.

Self-diagnose mungkin tampak seperti cara yang mudah untuk mengetahui apa yang salah dengan kesehatan kamu, tetapi risikonya terlalu besar. Berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan pengobatan adalah cara terbaik untuk memastikan kamu mendapatkan perawatan yang tepat untuk masalah kesehatanmu.




Waspadai Hipertensi, Hindari Faktor Risiko Berikut Ini

Sebelumnya

Banyak Duduk di Depan Laptop Saat Bekerja, 4 Tips Ini Jaga Badanmu Tetap Bugar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health