Rakernas ICMI di Hotel Aryaduta, Jakarta, Minggu (28/1/2024)/Dok ICMI
Rakernas ICMI di Hotel Aryaduta, Jakarta, Minggu (28/1/2024)/Dok ICMI
KOMENTAR

MENUTUP kepala atau berhijab bagi perempuan muslim hukumnya adalah wajib. Karenanya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslimah Indonesia (ICMI) Welya Safitri, meminta Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, harus memperjuangkan agar ada Hari Hijab Nasional.

Menurut Welya, ini adalah wujud kepedulian dan penghormatan negara terhadap pelaksanaan syariat menutup aurat bagi kalangan Muslimah. Dan terkait hal ini, dirinya akan memperjuangkan setiap 8 Maret dijadikan sebagai Hari Hijab Nasional. Begitu disampaikan Welya dalam Rapat Kerja Nasional ICMI, Minggu (28/1/2024) di Hotel Aryaduta, Jakarta.

Tokoh Perempuan yang sebelumnya sukses menginisiasi Gerakan polwan berhijab itu sangat berharap, di akhir jabatannya Presiden Joko Widodo meninggalkan hadiah manis berupa Keppres Hari Hijab Nasional.

“Istana Bogor adalah sejarah bagi Perempuan ICMI dalam kesuksesan menggulirkan undang-undang bolehnya polisi wanita (Polwan) berjilbab dalam seragamnya. Dan Hari Hijab Nasional ini adalah salah satu program prioritas dalam kegiatan Mudzakarah Nasional Cendekiawan Muslimah Seluruh Indonesia,” jelas Welya.

Tidak hanya Hari Hijab Nasional, ICMI juga mendorong dihidupkannya kembali Komisi Lansia yang saat ini dinonaktifkan pemerintah. Tujuannya, agar birrul walidayn (berbakti kepada orang tua) dapat diwujudkan kembali.

“Keberadaan Komisi Lansia merupakan upaya meningkatkan kualitas spiritual dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Salah satu program Perempuan ICMI adalah membuat Pesantren Lansia dengan sentuhan materi ibadah yang pragmatis. Misalnya, membetulkan tata cara wudhu, shalat, zikir yang menentramkan jiwa, dan harta yang membawa keberkahan dunia akhirat,” urai dia.

Penyediaan regulasi tersebut baik buat pemerintah agar tidak ada lagi pertanyaan dari masyarakat tentang keberpihakan terhadap kaum perempuan.

“Yang terpenting, pemerintah sudah siapkan undang-undangnya, baik keppres atau apalah itu. Masalah nanti terisi sesuai kuota atau tidak, biar masyarakat khususnya para perempuan yang akan mengisinya,” pungkas Welya.

ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News