Botol air mineral/Freepik
Botol air mineral/Freepik
KOMENTAR

RISET terbaru dengan metode yang digagas Wei Min, seorang ahli kimia dari Columbia University memperlihatkan adanya kandungan 240.000 nanoplastik dalam satu liter air mineral kemasan botol.

Riset dengan metode Wei Min itu disebut Smithsonian Magazine sebagai metode yang lebih akurat untuk mendeteksi jumlah partikel plastik.

Nanoplastik merupakan limbah plastik yang paling sulit dideteksi dan menimbulkan dampak lingkungan dan kesehatan yang paling buruk.

Dengan ukuran 100 nanometer atau 1 per 100 dari lembar rambut manusia, nanoplastik dapat melewati usus dan paru-paru secara langsung ke aliran darah, bahkan berpindah ke organ dalam tubuh, termasuk jantung dan otak.

Ukuran nanoplastik yang sangat kecil sulit untuk dideteksi dalam penelitian karena mereka tidak mengeluarkan “sinyal” apa pun.

Studi baru tersebut menggunakan teknik yang diberi nama “stimulated raman scattering microscopy” yaitu dengan mengarahkan dua laser ke sampel mikroplastik dan nanoplastik.

Pancaran dua sinar laser tersebut membuat partikel beresonansi. Kemudian, peneliti mencatat ciri khas energi yang muncul dari vibrasi atom plastic untuk mendeteksi kehadiran partikel yang sama di media lain. Bahkan, mereka bisa memastikan ukuran dan bentuk fragmen plastik berdasarkan getaran cahaya.

Seluruh proses tersebut membutuhkan waktu selama dua jam per satu sampel, sepuluh kali lebih cepat dari metode sebelumnya.

Pada 2018, sebuah penelitian menemukan bahwa tiap air mineral botol mengandung 10.000 partikel plastik per liter. Namun, studi tersebut hanya mendeteksi plastik berukuran 6,5 mikrometer atau lebih besar.

Lewat metode yang baru, Min menemukan bahwa air mineral botol mengandung partikel plastik yang jumlahnya 10 kali lebih banyak. Mereka menemukan antara 110.000 hingga 370.000 partikel di tiap liter botol air mineral.

Naixin Qian dari Columbia University menyatakan keragaman ini menunjukkan asal usul partikel tersebut. Contohnya, polyethylene terephthalate (PET) berbentuk serpihan berukuran besar sehingga dinilai berasal dari botol plastik kemasan tersebut.

Nanoplastik berukuran lebih kecil kemungkinan berasal dari proses produksi awal yang ukurannya makin kecil sejalan dengan proses pengolahan. Peneliti juga menemukan plastik jenis polyamide dan polystyrene, seukuran nanopartikel yang digunakan untuk menyaring air dalam proses pemurnian.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health