Para pembicara dalam konferensi pers edukasi CTPS Lifebuoy di Cilandak Town Square, Sabtu (14/10)/Dok Lifebuoy
Para pembicara dalam konferensi pers edukasi CTPS Lifebuoy di Cilandak Town Square, Sabtu (14/10)/Dok Lifebuoy
KOMENTAR

CUCI tangan adalah hal paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh seseorang. Sadar betul akan kebiasaan baik ini, Lifebuoy terus menyebarkan edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima momen penting, yaitu sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan setelah bepergian.

Kampanye CTPS ini disebarluaskan tepat di Hari Cuci Tangan Sedunia yang dicanangkan PBB setiap 15 Oktober.

Mengambil lokasi di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, event besar digelar oleh Lifebuoy dengan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan RI serta sejumlah komunitas ibu, yang merupakan bagian dari kampanye SIAGA (Siap Amankan Keluarga) sebagai perwujudan komitmen Lifebuoy untuk melindungi, mengedukasi, dan memfasiltasi keluarga Indonesia agar terhindari dari berbagai risiko penyakit.

“Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia ini merupakan momentum merayakan kebiasaan sederhana yang memiliki dampak luar biasa pada kesehatan dan kehidupan kita,” kata Menkes Budi Gunadi yang diwakili Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI drg Widyawati, MKM.

Erfan Hidayat, selaku Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia mengungkap, data menunjukkan hanya 50% penduduk Indonesia berusia di atas 10 yang melakukan CTPS di lima momen penting. Karenanya, edukasi kebiasaan ini dibuat berkelanjutan sejak 2004.

CTPS menjadi hal penting mengingat Indonesia memiliki banyak sekali infeksi penyakit menular yang belum sepenuhnya tertanggulangi, terutama yang menyerang anak. Contohnya saja diare, tercatat masih sekitar 9,8% dan menjadi penyebab kematian anak tertinggi kedua setelah pneumonia.

“Indonesia juga merupakan salah satu negara hotspot yang berisiko tinggi terhadap kemunculan penyakit infeks baru. Dan menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, CTPS adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi setelah vaksin 3,” ucap Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), MTropPaed, pakar penyakit infeksi dan tropis anak.

Lifebuoy mendorong urgensi CTPS melalui kebiasaan yang dekat dengan keseharian anak, yaitu bermain. Dan menurut psikolog anak dan keluarga Irma Gustiana Andrian, SPsi, MPsi, dengan bermain anak mendapatkan banyak cara dan kesempatan untuk belajar dan membantu mengembangkan daya pikir kritis, serta pemahaman akan konsekuensi dan risiko.

Dari hal inilah kemudian Lifebouy menghadirkan kemeriahan perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia 2023 di Cilandak Town Square pada 14-15 Oktober 2023 melalui sebuah kastil playground interaktif.

Di sana, anak bisa bermain sambil berpetualang melawan kuman melalui beberapa tantangan seru. Lifebuoy juga memperkenalkan empat board game yang membantu anak mengatasi kejenuhan saat melakukan CTPS.

Board game ini akan didistribusikan gratis ke lebih dari 1.000 Sekolah Dasar yang terlibat dalam program Sekolah Sehat Unilever Indonesia untuk mendorong perubahan perilaku CTPS di 5 Momen Penting Sekolah.




Dibuka dengan Megah, TAIWAN EXPO 2024 Suguhkan Pengalaman Dunia Inovasi Serta Promosi Peluang Bisnis dan Perdagangan Bilateral Taiwan-Indonesia

Sebelumnya

Deep and Extreme Indonesia 2024 Siap Digelar, Usung Tema “Edge of Tomorrow Dive Into the Depth of Extreme Sports”

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E