Balut cedera akut dengan perban elastis, tetapi jangan terlalu kencang agar aliran darah tetap lancar/Net
Balut cedera akut dengan perban elastis, tetapi jangan terlalu kencang agar aliran darah tetap lancar/Net
KOMENTAR

CEDERA dapat terjadi kapanpun, terutama saat sedang berolahraga. Tanpa penanganan yang tepat, cedera yang semula ringan bisa berakibat serius. Salah satu penyebab cedera adalah teknik olahraga yang tidak benar, misalkan kurang memperhatikan posisi tubuh dan kaki yang benar saat berlari.

Cedera sendiri ada dua macam, yaitu akut dan kronis. Cedera akut terjadi baru saja, sementara cedera kronis terjadi lebih lama dengan tata laksana penanganannya yang lebih kompleks.

Physical medicine and rehabilitation resident Adrian Setiaji dalam unggahan di akun Instagram resminya @doktermedok menjelaskan langkah-langkah penanganan cedera akut, yang dikenal dengan PRICE. Cara ini merupakan prinsip cedera akut yang perlu dilakukan tiga hari pertama cedera. Jika dilakukan dengan benar, tidak akan terjadi bengkak pada bagian yang mengalami cedera.

Apa saja PRICE itu?

Protect and Rest

Istirahatkan dan lindungi area yang cedera. Caranya, jangan banyak digerakkan yang menimbulkan nyeri dan berjalan menggunakan alat bantu.

Cedera yang menimbulkan rasa nyeri adalah tanda bahwa bagian tubuh tertentu telah mengalami kerusakan. Maka, hal utama yang perlu dilakukan adalah menghentikan aktivitas sesegera mungkin dan istirahatkan bagian cedera yang terasa nyeri tersebut. 

 Jika harus beraktivitas, pastikan untuk menggunakan alat bantu serta meminimalisir gerakan pada bagian cedera. Tujuannya agar cedera tidak bertambah parah. 

Ice

Lakukan kompres dingin menggunakan es pada area yang terkena cedera. Suhu dingin pada es mampu membuat area cedera lebih kebal dari rasa nyeri, sehingga mengurangi keluhan nyeri dan pembengkakan pada jaringan yang rusak. 

Dalam praktiknya, pastikan es telah dibalut dengan handuk atau kain terlebih dulu sebelum menempelkannya ke area cedera. Kompres dapat dilakukan selama 10 menit lalu lepas kembali selama 10 menit. Ulangi terus cara tersebut sesering mungkin. 

Compression

Balut dengan perban elastis secara merata di area cedera untuk mencegah pembengkakan. Hindari untuk tidak membalutnya dengan terlalu kencang agar aliran darah menuju bagian cedera tetap lancar. 

Elevation

Elevasi atau mengangkat bagian yang cedera dapat membantu untuk mengurangi pembengkakan dengan bantuan gravitasi. Jika memungkinkan, disarankan agar pengangkatan dilakukan lebih tinggi dari jantung untuk memudahkan aliran darah balik ke jantung. 

Metode RICE ini efektif untuk menangani cedera yang sifatnya ringan dan sedang, seperti keseleo, terkilir, memar, dan cedera lainnya yang terjadi pada jaringan halus.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health