Jutaan anak Palestina kembali tersenyum usai mendapatkan kesempatan untuk kembali mengenyam pendidikan, setelah sejak awal tahun ini banyak sekolah yang dirobohkan oleh otoritas Israel/Net
Jutaan anak Palestina kembali tersenyum usai mendapatkan kesempatan untuk kembali mengenyam pendidikan, setelah sejak awal tahun ini banyak sekolah yang dirobohkan oleh otoritas Israel/Net
KOMENTAR

DALAM enam bulan pertama 2023, PBB mencatat lebih dari 423 insiden berdampak pada anak-anak Palestina dan pendidikan mereka. Tiga sekolah dihancurkan oleh otoritas Israel dalam 12 bulan terakhir. Yang terbaru terjadi pada 17 Agustus lalu di desa Ein Samiya. Sebanyak 58 lainnya saat ini berada di bawah perintah penghancuran sebagian, penuh, atau penghentian kerja.

Alhamdulillah, seminggu ini lebih dari 1,3 juta anak-anak Palestina akan kembali bersekolah di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan di jalur Gaza. Begitu disampaikan Lynn Hastings, Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Wilayah Pendudukan Palestina.

“Sekolah harus menjadi tempat perlindungan di mana anak-anak belajar, berkembang, dan terlindungi. Di sinilah generasi muda didorong untuk bertanya, mengeksplorasi, dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Namun bagi anak-anak di Wilayah Pendudukan Palestina, tahun ini merupakan tahun yang sangat buruk,” kata Lynn dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Farah.id dari kantor berita Palestina, WAFA, Minggu (27/8).

Dia terus menuturkan, anak-anak kehilangan waktu belajar selama berbulan-bulan, sebagai akibat dari pemogokan berkepanjangan oleh UNRWA dan guru sekolah umum di Tepi Barat, eskalasi Mei di Gaza, dan operasi oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat.

Semakin lama anak-anak kehilangan pendidikan, semakin sulit pula untuk memberikan kompensasi dan mengganti kerugian tersebut. Hal ini diperparah dengan banyaknya anak yang terbunuh (45 jiwa).

“Semua aktor harus memenuhi kewajiban mereka untuk melindungi anak-anak dan mencegah paparan mereka terhadap segala bentuk kekerasan. Akses yang aman terhadap pendidikan adalah hak dasar semua anak yang harus dilindungi dan dijaga setiap saat oleh semua pihak,” ucap Lynn.

“Dan, kami sebagai komunitas internasional harus berbuat lebih banyak untuk memastikan tersedianya sumber daya yang cukup untuk warga Palestina. Otoritas, UNRWA, dan dukungan terhadap Rencana Respon Kemanusiaan untuk memberikan pendidikan yang konsisten, aman, dan berkualitas tinggi kepada semua anak Palestina,” ujarnya.




Banjir Bandang Lahar Dingin Terjang Sejumlah Wilayah Sekitar Gunung Marapi Sumbar, BNPB: Masyarakat Harus Waspada Bahaya Susulan

Sebelumnya

Jemaah Haji Tak Boleh Melepas Gelang dan Kalung Identitas Selama di Tanah Suci, Ini Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News