Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan tentang potensi peningkatan infeksi yang disebabkan peristiwa cuaca El Nino yang berdampak pada peningkatan suhu secara global di beberapa negara.

Peningkatan suhu ini memunculkan ‘keganasan’ serangan nyamuk penyebab demam berdarah. Beberapa negara di Eropa mencatat terjadinya kenaikan kasus DBD dalam beberapa pekan terakhir.

Di mulai dari Sudan, yang melaporkan pertama kali lonjakan kasus DBD. Disusul Peru, yang baru-baru ini mengumumkan status darurat di sebagian besar wilayah mereka.

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) Andrea Ammon menjelaskan, Eropa mencatat angka hampir sama pada kasus demam berdarah di tahun lalu. Untuk itu, ECDC mengingatkan mengenai adanya peningkatan risiko jumlah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di Kawasan Eropa. Sebut saja demam berdarah, zika, cikungunya, dan virus Nil Biru. Kesemuanya merupakan dampak dari perubahan iklim dan penyebaran nyamuk pembawa virus.

“Jika ini terus berlanjut, kita mungkin akan melihat lebih banyak kasus dan kematian akibat demam berdarah, cikungunya, dan demam Nil Biru,” kata Ammon.

Sejauh ini, teradapat 71 kasus demam berdarah yang umumnya memiliki gejala seperti demam, nyeri otot dan gejala yang lebih para lainnya. Kasus ini paling banyak terjadi di Perancis.

“Kita perlu memfokuskan diri untuk mengendalikan populasi nyamuk, meningkatkan pengawasan, dan menerapkan tindakan perlindungan pribadi,” ujar dia.

ECDC menjelaskan, spesies nyamuk Aedes Albopictus, yang menyebarkan cikungunya dan demam berdarah, bergerak lebih jauh ke utara dan barat di Eropa. Sedangkan nyamuk Aedes Aegepty yang menyebabkan demam berdarah, demam kuning, dan cikungunya, berkembang biak di Siprus tahun lalu dan dapat menyebar lebih jauh.

Sementara itu, beberapa penyakit yang disebarkan oleh nyamuk di Eropa tidak meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir atau bahkan sedikit menurun. Nyamuk-nyamuk itu menjadi penyebab penyakit zika dan malaria.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News