Ilustrasi threenager/Net
Ilustrasi threenager/Net
KOMENTAR

ANAK Bunda baru saja berusia 3 tahun, tapi tingkah laku dan gayanya kok seperti anak remaja, ya? Emosinya sering meledak-ledak, keras kepala, maunya menentukan apa-apa sendiri, suka berteriak, banyak bertanya, dan sangat kritis. Pokoknya, bikin pusing!

Suka tidak terbersit pertanyaan, “Duh, anak aku kenapa ya?”

Nih Bunda, ternyata polah dan tingkah anak usia 3 tahun yang seperti itu adalah hal yang normal. Di usianya, ternyata anak sedang masuk dalam fase threenager, yaitu fase di mana anak sedang belajar mengenal dirinya sendiri, semakin berani beraksi dan banyak bertanya karena rasa ingin tahunya yang sangat besar.

Lebih jelasnya lagi, seorang professor psikologi di Barnard College Center for Toddler Development Tovah Klein mengatakan, anak umumnya mulai menunjukkan tanda-tanda kemandirian antara usia 18 dan 24 bulan.

“Anak usia 3 tahun tidak mengenal waktu. Mereka dapat fokus, tetapi hanya pada apa yang ingin mereka fokuskan. Mereka memiliki emosi yang besar dan mulai mengekspresikannya. Secara verbal, mereka terdeangar seakan lebih dewasa dari usia sebenarnya,” kata Klein.

“Ah, tapi anakku usia 3 tahun, tidak seperti itu!”

Memang Bunda, tidak semua anak usia 3 tahun mengalami fase threenager ini. Tetapi untuk mengenalinya, Bunda bisa melihat pada beberapa tanda berikut:

1. Picky eater

Tanda yang pertama adalah anak tiba-tiba menjadi pemilih, terutama soal makanan. Mereka mulai mencari, mana yang disukai dan tidak. Jadi, Bunda jangan kaget jika anak menolak beberapa jenis makanan.

2. Tidak lagi menurut

Anak usia ini sangat-sangat kritis, sehingga mereka terkadang memiliki pendapat sendiri. Sulit bagi Si Kecil dengan Threenager untuk menuruti permintaan orang tua yang memang berseberangan dengan pendapatnya. Contoh mudahnya, anak ingin memilih sendiri pakaian yang hendak dikenakan.

3. Banyak bertanya

Karena semakin kritis, anak menjadi banyak memiliki pertanyaan. Jika belum puas atas jawaban yang diberikan, kemungkinan besar pertanyaan tersebut akan berlanjut lagi.

Memang terlihat sangat mengesalkan, namun semakin menggemaskan, ya Bunda. Hanya saja, kalau Ayah Bunda tidak memiliki kesiapan khusus untuk menghadapi anak dengan fase threenager ini, maka akan tidak akan bisa mengendalikan emosinya.

Karenanya, cobalah untuk mempersiapkan diri agar tetap bisa mendampingi anak di masa pertumbuhannya. Kemudian, belajarlah untuk melihat dari sudut pandang anak.

Perluaslah pengetahuan, untuk mengantisipasi berbagai pertanyaan yang kemungkinan besar akan diajukan anak secara terus menerus. Beri anak kepercayaan untuk mengambil alih pekerjaan yang ringan, misalnya menyapu, mengambil minuman sendiri, atau meletakkan pakaian kotor di tempatnya.

Yang terpenting adalah konsistensi. Jika Bunda ingin anak kembali menjadi ‘manis’, konsistenlah. Jika perlu, buatlah jadwal harian untuk Si Kecil.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting