KOMENTAR

PEREMPUAN Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Kali ini, lima perempuan peneliti dari Universitas Indonesia mencatatkan nama mereka dalam daftar World's Top 2% Scientists 2022 versi Stanford University dan Elsevier BV.

Dalam daftar tersebut, total dosen dan peneliti Universitas Indonesia berjumlah 12 orang dengan lima di antaranya adalah perempuan. Mereka adalah:

  • Prof. Dr. rer. Nat. Rosari Saleh dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
  • Prof. Dr. dr. Siti Setiadi, SpPD-Kger, M. Epid, FINASIM, Prof. dr. Jeanne Adiwinata Pawitan, M.S., Ph.D., dan Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K). Ketiganya dari Fakultas Kedokteran.

Penentuan peneliti terbaik dunia ini ditetapkan berdasarkan kriteria yang dibuat Stanford University dan Elsevier BV.

Mereka membuat database yang terdiri dari nama-nama peneliti yang masuk kutipan teratas di beberapa publikasi terstandarisasi. Mereka yang masuk dalam daftar bergengsi tersebut adalah yang terpilih dari 100.000 ilmuwan teratas berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan.

Para ilmuwan yang masuk World's Top 2% Scientists ini terdiri dari 22 kelompok bidang keilmuan dan 176 sub bidang.

Elsevier BV adalah perusahaan penerbitan akademik ternama asal Belanda yang fokus pada inovasi di bidang teknik, ilmiah, dan kesehatan.

World's Top 2% Scientists tahun ini adalah edisi yang keempat dan telah dirilis pada 10 Oktober lalu. Adapun edisi perdananya diterbitkan Elsevier BV pada tahun 2019.

Penilaian terhadap para ilmuwan yang masuk World's Top 2% Scientists dilakukan oleh tim yang terdiri dari Prof. John P. A. Ioannidis, M.D., Ph.D dari Stanford University, Jeroen Baas dari Elsevier BV, dan Kevin Boyack dari SciTech Strategies.

Dengan masuknya para peneliti Tanah Air dalam daftar ilmuwan terbaik dunia, kita berharap semoga tak hanya membawa nama Indonesia kian berkibar di pentas global tapi juga hasil penelitian mereka dapat membawa manfaat konkret bagi kehidupan rakyat Indonesia yang lebih baik.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News