KOMENTAR

MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa meningkatnya angka kasus COVID-19 karena pengaruh subvarian Omicron terbaru di Tanah Air masih dalam situasi yang terkendali.

Situasi terkendali tersebut dibuktikan berdasarkan indikator PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) secara global yang merujuk pada panduan WHO. Dalam panduan tersebut dinyatakan bahwa ambang batas kasus konfirmasi COVID-19 mencapai 20 kasus per 100.000 penduduk per pekan.

"Masih terlihat tren kasus berdasarkan hasil monitoring mingguan naik terus. Dalam tiga pekan terakhir naik dari 18 persen, 40 persen, lalu naik lagi 56 persen, dan belum sampai ke puncak," kata Menkes Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).

Menkes memprediksi tren kenaikan kasus COVID-19 akan terus terjadi, puncaknya ada di bulan Desember 2022 atau paling lambat pada awal Januari 2023.

Subvarian terbaru Omicron yang menyumbang kenaikan gelombang COVID-19 di berbagai negara adalah BA.2.72 di India, XBB di Singapura, dan BQ.1 yang mendominasi di wilayah Amerika Serikat dan Eropa.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi dosis booster di Jakarta.

Di Ibu Kota, cakupan vaksinasi dosis booster baru mencapai 51,1 persen, dengan total

Adapun cakupan vaksinasi dosis kedua di Jakarta telah mencapai 85,75 persen. Jakarta Timur menjadi kotamadya dengan cakupan vaksinasi terendah yaitu sekitar 1,94 juta warga (66,6 persen) menyisakan 974.572 warga yang belum mendapat vaksin.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News