KOMENTAR

STRAWBERRY Generation merupakan suatu istilah yang merujuk pada anak muda yang dianggap lunak seperti buah stroberi yang tampak indah dan eksotis namun begitu dipijak atau ditekan mudah hancur. 

Istilah yang awal mula muncul di Taiwan ini merujuk pada generasi muda yang memiliki gagasan yang kreatif dan inovatif, namun sayangnya mereka memiliki mental yang dianggap begitu lemah, apalagi di dalam dunia kerja.

Penggunaan istilah ini dianggap tepat, karena generasi stroberi diketahui banyak yang mudah mengalami stres atau depresi apabila mendapatkan suatu tekanan, ia juga mudah menyerah dan gampang sakit hati. 

Mengutip dari situs Kemekeu, Prof. Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul “Strawberry Generation” terdapat beberapa fakta terkait fenomena ini, di antaranya:

1# Mudah mendiagnosa diri sendiri tanpa melibatkan pihak ahli

Anak muda saat ini mudah sekali menyerap informasi yang belum tentu benar keberadaannya dan kemudian mencoba mencocok-cocokkan apa yang terjadi kepada dirinya dengan apa yang dikatakan dalam sosial media. 

Misalnya mereka memiliki keluhan pada tubuhnya atau sedang merasakan sesuatu hal, kemudian memeriksanya hanya dengan mencari-cari informasi di media sosial atau internet, yang kemudian bisa membuatnya merasa lebih buruk kemudian overthingking dan overdiagnosis.

2# Lari dari kesulitan

Banyak generasi saat ini yang lebih mudah untuk lari dari kesulitan. Padahal kemenangan seseorang akan hadir ketika ia bisa mengatur dan menyelesaikan semua kesulitan (obstacle tersebut).

Apa penyebab munculnya Strawberry Generation?

1# Cara orangtua mendidik anak

Orangtua yang memiliki kehidupan sejahtera dibandingkan beberapa dekade lalu biasanya memiliki kecenderungan memanjakan anak dengen memberikan apa yang anak minta. 

Orangtua pada keluarga sejahtera juga lebih sering memberikan kompensasi waktu yang lebih sedikit daripada uang atau benda material lainnya. Padahal waktu untuk perhatian dan berkumpul dengan anak jauh lebih penting. Dan orangtua tidak terbisa memberikan hukuman atau konsekuensi pada anak atas kesalahan-kesalahan anaknya.

Kekeliruan orangtua berikutnya ialah sering menyebut anak princess, prince, anak paling hebat dan lain sebagainya, padahal kenyataannya anak lebih sering merasa dalam situasi dan kondisi uang lebih sulit dari lingkungannya. Hal inilah yang dapat membuat anak kecewa dan mudah tersinggung.

2# Narasi orangtua yang kurang tepat

Orangtua yang sering mengatakan narasi yang kurang tepat kepada anak dapat memengaruhi kehidupan si buah hati.

Misalnya, orangtua sering mengatakan anaknya moody (mudah berubah-ubah mood), akibat dari penyebutan moody itu akan membuat anak mudah menyebut bahwa dirinya sendiri merupakan seseorang yang gampang berubah-ubah mood.

Strawberry Generation, apakah berdasarkan tahun lahir?

Sebenarnya generasi stroberi belum bisa disebut berdasarkan tahun lahirnya saja. 

Menurut Prof. Rhenald Kasali, generasi stroberi merujuk pada seseorang yang dibesarkan dengan strata sosial tertentu, yang kemudian akan membentuk generasi tersebut menjadi pribadi yang lebih arogan, egois, dan memiliki kecenderungan untuk malas dan manja.

Ciri-ciri Strawberry Generation:

  • Sering merasa putus asa, pesimis, dalam menghadapi suatu masalah atau kesulitan dalam hidup.
  • Memiliki rasa malas yang begitu tinggi, tidak produktif, membuat waktu di sepanjang hari habis sia-sia. 
  • Senang memikirkan cara instan untuk mendapatkan sesuatu.
  • Tak tahan jika harus bekerja di bawah tekanan.
  • Sulit berpegang teguh pada prinsip hidup sendiri, sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan.

Walaupun memiliki beberapa ciri yang cenderung mengarah ke arah yang negatif, namun generasi ini juga memiliki sisi positif.

Mereka sangat kreatif dan inovatif, memiliki segudang ide yang out of the box, tidak suka pekerjaan yang monoton, berani mengungkapkan opini, dan sangat mengikuti perkembangan zaman terutama di bidang teknologi.

Jika kamu termasuk ke dalam ciri-ciri di atas, jangan langsung mendiagnosis diri sendiri, ya. Coba untuk langsung berkonsultasi dengan psikolog agar kamu bisa mencari tahu cara mengatasinya dengan tepat.




Kembali Beraktivitas Pascalibur Lebaran, Simak Tips Bekerja Efektif dan Lebih Fresh ala POCO

Sebelumnya

Viral Kabar Anak Kecil Dipaksa Orang Tuanya Nonton Film Siksa Kubur di Bioskop, Ini Masukan dari Praktisi Pendidikan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family