KOMENTAR

IKATAN Dokter Anak Indonesia memperingati Bulan Kewaspadaan Kanker Anak (Childhood Cancer Awareness Month) pada bulan September yang ditandai dengan pita berwarna emas.

Diperingatinya Bulan Kewaspadaan Kanker Anak menjadi sebuah momen untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker anak dan bersama-sama berjuang mendapatkan kesembuhan dan angka harapan hidup yang lebih baik.

Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan 6 jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah sebagai berikut:

  1. Leukimia (kanker darah)
  2. Retinoblastoma (tumor ganas primer pada mata)
  3. Osteosarkoma (kanker tulang)
  4. Limfoma maligna (kanker getah bening)
  5. Karsinoma nasofaring (kanker di daerah antara hidung dan tenggorokan)
  6. Neuroblastoma (tumor embrional dari sistem saraf)

Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke.

Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh dan bertambah, serta immortal atau tidak dapat mati. Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar.

Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak lebih sulit diketahui karena anak-anak paa umumnya belum mampu untuk memberitahukan dengan jelas apa yang mereka rasakan.

Karena itulah sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak agar bisa lebih cepat ditangani dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.

Jumlah kanker anak sekitar 3-5 persen dari keseluruhan penyakit kanker, namun menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun.

Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena banyak penderita kanker datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker sulit dideteksi.

Penemuan dini kasus kanker anak menjadi kunci keberhasilan pengendalian kanker pada anak. Adalah tanggung jawab orangtua maupun tenaga medis untuk bisa mengenali dan mendiagnosis kanker pada stadium awal.

Jika ada kecurigaan kanker pada anak, orangtua harus segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mengonfirmasi apakah gejala tersebut adalah kanker.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News