KOMENTAR

APA yang kamu bayangkan ketika mendengar kata 'Tarantula'? Ya, laba-laba besar, tubuhnya dipenuhi dengan bulu, gigitannya menyakitkan.

Tarantula ini juga memiliki bisa. Walaupun tidak membunuh manusia, namun bisa dari hewan bernama latin Theraphosidae ini dapat membunuh anjing besar.

Cukup menyeramkan, ya. Tapi, tidak bagi para pecintanya. 

Bagi para penggemar Tarantula, hewan ini tampak sangat eksotis, indah, dan mudah serta menyenangkan untuk dipelihara karena kotorannya tidak berbau.

Di Jakarta, ada satu komunitas pecinta Tarantula yang diberi nama 'Jakarta Eight Legged' (J8L). Komunitas yang dibentuk pada Juni 2017 ini sekarang sudah memiliki banyak anggota dan seringkali menggelar kopdar alias temu sapa untuk saling berbagi wawasan.

"Memelihara Tarantula itu ibaratnya orang yang memelihara ikan; tidak dielus-elus, tidak dipanggil-panggil. Kita bikin akuarium secantik mungkin, menikmati keindahan warnanya dan beragam spesiesnya. Itu yang kita nikmati," kata Christian Kang, anggota J8L dalam acara "Akhir Pekan Bersama Komunitas" di Kompas TV, Sabtu (2/7).

Alasan lain mengapa para pecinta Tarantula ini gemar memelihara hewan liar yang berasal beberapa negara di Amerika Latin seperti Peru dan Brazil ini, diakui Ching, anggota J8L lainnya, adalah dari sisi kelangkaannya.

Lalu, seberapa besar tingkat bahaya ketika seseorang ingin memelihara laba-laba bertaring ini?

"Sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Memang semua jenis Tarantula itu memiliki bisa, yang tingkatannya dari low, medium, hingga high. Tapi, tidak setiap kali Tarantula menggigit akan mengeluarkan bisanya. Jika demikian, biasanya bekas gigitan Tarantula akan meninggalkan luka bolong di kulit dan mengeluarkan darah karena memang taring Tarantula itu sangat besar, bisa mencapai 5 hingga 7 sentimeter," jelas Leonardo Morison Mihardja, selaku kontributor komunitas J8L.

Ketika gigitannya mengeluarkan bisa, jelas Leo, maka diibaratkan seperti digigit oleh lebah. Bagian yang terkena gigitan akan bengkak, panas, kebas, bahkan hingga satu bagian tersebut akan terasa nyeri (misalnya satu tangan akan bengkak).

Agar hal demikian tidak terjadi, Leo menyarankan untuk tidak langsung berinteraksi dengan Tarantula peliharaan.

"Jangan asal comot! Kita bisa pakai alat sepeti pinset atau sedotan plastik untuk melihat reaksi atau mood dari si Tarantula tersebut," ujarnya.

Bagaimana, berminat untuk mengoleksi Tarantula? Jika iya, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan para anggota komunitas J8L agar tidak membahayakan nantinya.




Pertemuan Dua Tokoh Dunia: Presiden RI Prabowo Subianto dan Bill Gates Bahas Masa Depan Berkelanjutan di Jakarta

Sebelumnya

Sejumlah ASN Langgar Instruksi Gubernur Jakarta Soal Wajib Naik Transportasi Umum Setiap Rabu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News