Tidak hanya sekadar melatihnya berpuasa, orangtua juga harus paham kepan sebaiknya anak berpuasa penuh/ Net
Tidak hanya sekadar melatihnya berpuasa, orangtua juga harus paham kepan sebaiknya anak berpuasa penuh/ Net
KOMENTAR

PUASA hukumnya wajib bagi umat Muslim, tak terkecuali untuk anak-anak. Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab shahihnya, "Umar ra berkata kepada seseorang yang mabuk-mabukan di bulan Ramadhan, 'Celaka engkau, perhatikan puasa anak-anak kita!' Lantas beliau memukulnya karena ia dalam keadaan mabuk".

Kemudian dalam bab "Puasanya anak kecil", Nabi Saw mengutus seseorang pada pagi hari si hari Asyura (10 Muharram) ke salah satu perkampungan Anshor. Kemudian beliau berkata, "Barangsiapa yang tidak berpuasa di pagi hari, maka hendaklah ia menyempurnakan sisa hari ini dengan berpuasa. Barangsiapa yang berpuasa di pagi harinya, hendaklah ia tetap berpuasa".

A Rubayyi kemudian berkata, "Kami berpuasa setelah itu. Dan kami mengajak anak-anak kami untuk berpuasa. Kami membuatkan pada mereka mainan dari bulu. Jika saat puasa mereka ingin makan, maka kami berikan pada mereka mainan tersebut. Akhirnya mereka terus terhibur, sehingga mereka menjalankan puasa hingga waktu berbuka". (HR Bukhari no 1960)

Anak memang perlu diajarkan berpuasa sejak usia dini. Namun menurut psikolog Orissa Anggita Ranjani dari Rumah Dandelion, puasa pada anak tidak hanya sekadar menahan haus dan lapar, tapi perhatikan pula hal-hal berikut ini:

1. Tahu waktu ideal anak berpuasa penuh

Tidak hanya sekadar melatihnya berpuasa, orangtua juga harus paham kepan sebaiknya anak berpuasa penuh. Jadi hal awal yang perlu diajarkan kepada anak adalah konsep berpuasa. Perhatikan bagaimana kondisi fisik dan kesehatan anak.

"Di Islam sendiri sudah sangat jelas, bahwa ada golongan yang diperbolehkan berpuasa dan ada yang tidak. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik, kesehatan, dan kesiapan mental seseorang," kata Orissa.

2. Membantu anak berpuasa

Ingat, tidak boleh hanya sekadar menyuruh berpuasa, orangtua juga wajib membantu anak berpuasa. Mengutip The Asian Parents, hal-hal yang perlu diperhatikan orangtua saat membantu anak berpuasa adalah:

a. Saat sahur, berikan makanan kaya serat seperti gandum, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan. Juga sumber protein yang baik seperti daging tanpa lemak, selai kacang, telur, dan susu.
b. Hindari makanan tinggi gula karena akan menambah nafsu makan serta hanya memiliki sedikit nutrisi.
c. Hindari pula makanan asin untuk mengurangi risiko haus.
d. Hindari memaksa anak makan berlebihan.
e. Jangan berikan minuman berkarbonasi, makanan pedas, dan gorengan.

3. Menu wajib saat puasa

Penting ketika berpuasa adalah mengonsumsi makanan kaya gizi seperti sayur, buah-buahan, biji-bijian, produk susu, daging, dan lemak sehat (zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat).

"Ingat, anak yang sudah siap berpuasa penuh adalah yang sudah memiliki kontrol diri yang bagus. Targetnya saat anak usia akil baligh, yaitu saat usia 10 sampai 12 tahun. Namun, jangan sesekali memaksa, ya," pesan Orissa.

 




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting