Memang hal yang normal saat melihat anak kecil kita berubah karena sekarang sudah remaja. Tetapi jika perubahan itu berlangsung lebih dari 2 Minggu dan suasana hatinya mengganggu aktivitasnya, mereka sepertinya memerlukan dukungan untuk mengembalikan kesehatan mentalnya.
Ada beberapa tanda-tanda peringatan yang sebaiknya diwaspadai orangtua, yaitu:
• Suasana hati yang terus menerus memburuk.
• Selalu menangis.
• Lebih agresif atau justru murung.
• Susah tidur atau lebih sering tidur.
• Kehilangan nafsu makan atau nafsu makannya tidak biasa.
• Malas ke sekolah dan melakukan aktivitas lainnya.
Saat menemukan tanda-tanda seperti ini, ada baiknya orangtua mulai:
- Bertanya
Berikan dukungan dengan melihat permasalahan dari sudut pandang anak. Tanyakan apa yang membuat mereka resah atau khawatir. Atau, mengapa mereka merasa tidak nyaman dengan perasaannya.
- Kelola Emosi
Saat anak merasa nyaman dengan pendekatan yang orangtua berikan, biasanya cerita akan mengalir begitu saja. Nah, yang terpenting adalah kelola emosi Bunda/Ayah. Cobalah untuk tenang, karena sejatinya anak sangat pandai menangkap emosi orangtuanya.
- Ajak Berdiskusi
Jangan langsung "ceramah". Ajak anak berdiskusi. Mungkin sebenarnya anak tahu apa yang seharusnya ia lakukan, tapi mereka butuh dukungan. Ajak mereka berdiskusi tentang iklan-iklan dan bagaimana itu bisa memengaruhi pilihan mereka.
Peer pressure sebenarnya tidak hanya ditemui pada remaja. Tapi penting untuk mencegah peer pressure pada remaja agar saat dewasa lebih bijaksana lagi dalam menjalani kehidupan.
Orangtua di sini memainkan peran penting agar anak tidak semakin tertekan. Dampingi anak dalam setiap proses tumbuh kembangnya adalah hal terpenting untuk menjaga kesehatan mental si buah hati.
KOMENTAR ANDA