DALAM diamnya kedalaman samudra, tersimpan kekayaan mineral seperti kobalt, nikel, tembaga, dan mangan—sumber daya vital bagi teknologi energi baru, terutama baterai kendaraan listrik. Namun, di balik potensi ekonominya, penambangan laut dalam menyimpan ancaman besar bagi ekosistem yang belum sepenuhnya kita pahami.
Para ilmuwan yang tergabung dalam proyek konservasi DEEP REST memperingatkan bahwa rusaknya ekosistem laut dalam akibat eksploitasi tidak dapat dipulihkan dalam waktu dekat, bahkan bisa memakan waktu ratusan hingga ribuan tahun. Nodul polimetalik, yang menjadi incaran utama penambangan, berfungsi sebagai substrat penting bagi spesies laut seperti anemon, spons, dan karang lunak. Jika nodul ini hilang, habitat jutaan spesies pun ikut musnah.
Studi MiningImpact dari GEOMAR Jerman menunjukkan bahwa aktivitas penambangan menyebabkan turunnya populasi, keanekaragaman hayati, hingga terganggunya fungsi ekosistem. Upaya restorasi, seperti penggunaan nodul buatan dari tanah liat laut dalam, masih bersifat eksperimental dan hasilnya belum dapat dinilai selama bertahun-tahun ke depan.
Sabine Gollner, ahli biologi laut, menekankan pentingnya mencegah eksplorasi di sekitar ventilasi hidrotermal—area kaya keanekaragaman hayati yang sangat rentan. Ia menegaskan bahwa restorasi tidak bisa dijadikan dalih untuk memperluas wilayah eksploitasi.
Dalam konteks ini, masyarakat—terutama generasi muda—memegang peran penting dalam menjaga masa depan bumi. Edukasi lingkungan harus menjadi bagian dari gaya hidup anak muda, mulai dari sekolah hingga media sosial. Gerakan digital, kampanye kesadaran lingkungan, serta advokasi kebijakan dapat menjadi sarana untuk menolak praktik-praktik merusak seperti penambangan laut dalam.
Generasi muda adalah pewaris bumi. Kesadaran mereka hari ini akan menentukan masa depan ekosistem laut, yang mungkin tidak terlihat dari permukaan, namun menyimpan peran penting dalam keseimbangan kehidupan di planet ini. Menggalang suara dan aksi sejak dini adalah investasi bagi keberlanjutan bumi yang lebih adil dan bijak.
Lantas, bumi masa depan akan seperti apa? Jawabannya ada pada yang kita lakukan hari ini.
KOMENTAR ANDA