Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

JIKA sebelumnya vaksin Sinovac diperbolehkan disuntikkan kepada remaja 12 sampai 17 tahun, kali ini Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI merekomendasikan vaksin Pfizer untuk usia remaja.

Rekomendasi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemkes RI No SR.02.06/II/2151/2021 yang ditunjukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di Indonesia.

Dalam surat edaran itu disebutkan, sesuai rekomendasi sari Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi maka vaksin ini bisa diberikan pada anak usia 12-17.

Adapun pemberian dosis sebesar 0,3 ml untuk dua dosis dengan inteeval atau jarak pemberian dosis pertama dan kedua selama 21 hari.

Yang Perlu Ortu Ketahui Sebelum Anak Divaksin

Karena saat ini sudah ada dua jenis vaksin yang bisa dipakai oleh anak usia remaja, Sinovac dan Pfizer, maka ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan orangtua sebelum anaknya divaksinasi.

1. Pastikan kondisi anak dalam keadaan fit. Anak mendapatkan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi.

2. Cek kondisi kesehatan si kecil. Pastikan anak dalam keadaan sehat, tidak demam, tidak batuk, atau pilek.

3. Pelajari kondisi khusus yang membuat si kecil tidak dapat divaksin. Misalkan, ada alergi dari vaksinasi sebelumnya atau si kecil memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti asma atau autoimun, penyakit kronis yang tidak terkendali, atau sedang menjalani kemoterapi.

4. Pastikan anak tidak mendapat imunisasi apapun dalam 1 bulan terakhir dan sudah sembuh dari Covid-19 selama 3 bulan.

Jangan lupa untuk mengedukasi anak terkait pandemi Covid-19. Beritahukan pada anak bahwa ia akan mendapat suntikan di lengan. Suntikan tersebut berfungsi untuk membangun tentara yang akan melawan virus-virus di dalam tubuh.

Dan pada hari penyuntikan, pastikan Ayah Bunda mendampingi. Bantu mereka menjawab pertanyaan di meja skrining. Jawablah dengan sejujurnya terkait kondisi kesehatan anak.

Setelah vaksinasi, pastikan data anak tercatat dengan benar. Dan pastikan pula tanggal berapa anak akan mendapatkan dosis keduanya.

Tetap waspada akan efek samping vaksinasi. Jika si kecil sehat, biarkan mereka melakukan aktivitas seperti biasa. Apabila ditemukan gejala selain nyeri di lengan, segera hubungi dokter yang bertanggung jawab. Nomor kontak dokter tercantum pada lembaran surat vaksinasi.

Ingat, meski sudah mendapat vaksin lengkap, tetap jaga protokol kesehatan. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi aktivitas di luar rumah.

 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health