Penelitian terbaru menunjukkan anak dan remaja berisiko membawa dan menularkan Covid-19 ke anggota keluarganya di rumah/Net
Penelitian terbaru menunjukkan anak dan remaja berisiko membawa dan menularkan Covid-19 ke anggota keluarganya di rumah/Net
KOMENTAR

RENCANA pemerintah untuk membuka kembali sekolah tatap muka setidaknya mulai Juli 2021 banyak ditanggapi dengan positif oleh banyak orangtua. Namun, sebaiknya orangtua jangan juga abai atau lalai untuk tetap waspada. 

Pasalnya, beberapa penelitian terbaru menunjukkan anak dan remaja berisiko membawa dan menularkan Covid-19 ke anggota keluarganya di rumah. 

Merujuk pada SAGE Expert Report, anak usia  12-16 tahun bisa 7 kali lebih tinggi untuk menjadi orang yang pertama kali menularkan Covid-19 di keluarga, di bandingkan mereka yang berusia 17 tahun ke atas. 

Sementara anak usia di bawah 12 tahun, 2-3 kali lebih tinggi berpotensi untuk menjadi orang yang pertama kali menularkan Covid-19 di keluarga, di bandingkan mereka yang berusia 17 tahun ke atas. 

Sementara itu, masih merujuk pada laporan yang sama disebutkan bahwa apabila tertular Covid-19 maka anak dan remaja memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menularkan Covid-19 ke anggota keluarga lainnya.

Laporan itu menyebut. bahwa risiko anak 2-16 tahun kurang lebih 2 kali lebih tinggi untuk menularkan Covid-19 ke keluarga dibandingkan dengan orang berusia 17 tahun ke atas. 

Oleh karena itu, kandidat PhD dari Kobe University Dokter Adam Prabata mengingatkan bahwa pelaksanaan sekolah tatap muka berisiko meningkatkan kasus Covid-19 termasuk pada anak.

"Diperlukan keseriusan peerintah untuk mengontol penularan Covid-19 menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka," tulisnya melalui akun Instagram-nya, dengan merujuk pada sejumlah penelitian ahli.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News