Tren desain interior dengan menggunakan bata ekspor perlu dipikirkan ulang terutama jika memiliki anak/Net
Tren desain interior dengan menggunakan bata ekspor perlu dipikirkan ulang terutama jika memiliki anak/Net
KOMENTAR

Meski begitu dia menggarisbawahi bahwa konsep lemari pakaian terbuka akan tetap cocok bagi sebagian orang yang bisa cukup disiplin untuk mengkategorikan dan menata pakaian sesuai dengan warna dan ukurannya, serta diselaraskan dengan gantungan yang serasi.

5. (Not So) Scandinavian design

Desain Skandinavian pada rumah kerap dipuji karena nyaman dipandang. Namun dalam penerapannya, tidak sedikit orang yang justru menempatkan dekorasi yang terlalu berlebihan.

"Namun, meskipun desain Skandinavian mendukung prinsip desain otentik seperti fungsionalitas, kesederhanaan, minimalis, dan keahlian, saya telah melihat berapa banyak klien dan desainer interior yang menguranginya dan menjadikannya tren estetika, menggunakan kayu berwarna terang dan dinding bercat putih, dan kemudian memenuhi ruangan tersebut dengan terlalu banyak barang dekoratif," kata pakar desain Diong Fuhan yang juga merupakan pendiri Quod Architects.

Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa mengadopsi tren desain Skandinavian bukan merupakan pilihan yang buruk, hanya saja pastikan bahwa Anda tidak membuat rumah penuh dengan barang-barang dekoratif yang berlebihan.

"Penting untuk dipikirkan apakah estetika minimalis sesuai dengan kebutuhan gaya hidup Anda. Jika tidak, Anda selalu dapat menggabungkan kepekaan desain Nordik dengan fitur cahaya atau perabot," sarannya.

6. Rumah warna-warni

Jika Anda terpikir untuk membuat desain interior rumah warna-warni, ada baiknya untuk memikirkannya kembali keputusan itu.

"Rumah warna-warni adalah salah satu tren desain yang tidak akan saya lewatkan. Rumah kita tidak boleh seperti mode Musim Semi/Musim Panas dan Musim Gugur/Musim Dingin, di mana warna masuk dan keluar dari musim. Tren dimaksudkan untuk memudar, dan sejauh warna diperhatikan, desain interior rumah harus diwakili dengan keabadian," kata Direktur Desain EightyTwo, Terence Neo.

Ketika berbicara tentang warna, yang terbaik adalah tetap menggunakan warna yang tidak lekang oleh waktu.

"Kepribadian pemilik rumah dapat diciptakan melalui penataan rumah mereka dengan karya seni dan barang koleksi, dalam arti, mendandani atau melengkapi ruang. Ide rumah adalah tempat istirahat, tempat perlindungan di mana kita dapat bersantai dan beristirahat setelah seharian bekerja. Pemilihan warna sebaiknya tetap pada pilihan yang memancarkan ketenangan dan membangkitkan ketenangan," nasehatnya.

7. Eklektisisme

Bagi sebagian orang, eklektisisme adalah estetika yang unik karena perpaduan dari beberapa gaya dekorasi yang berbeda. Namun, tidak sedikit juga yang menganggap tren desain tersebut ckup menggnggu karena mencampur terlalu banyak gaya yang berbeda bisa membingungkan.

"Rumah yang indah selalu dijiwai dengan bentuk dan fungsi. Kelancaran, ruang kohesif, dan transisi yang mulus menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang gaya hidup pemilik rumah serta kebiasaan dan minat mereka," kata Neo.

"Eklektisisme, bagaimanapun, mewakili perpaduan gaya berbeda yang bertujuan untuk sering membingungkan dan juga mengganggu keseimbangan itu," sambungnya.

“Sekilas, ini bisa menjadi sebuah karya seni dan kreativitas - tapi seiring waktu, seringkali membingungkan, seperti makanan fusion," tutupnya.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News