Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Maka, Allah menjawab pengaduan itu dengan firman-Nya, "Mengapa engkau tidak ikhlas menerima takdir-Ku? Apakah engkau menghendaki Aku merubah seluruh dunia untukmu? Ataukah Aku harus mengganti semua catatan pada Lauhul Mahfudz?”

Dan ada lagi sosok setan yang begitu lihai dalam manipulasi, membangun imajinasi indah yang sejatinya amat kotor. Takdir telah menempatkan kita bersama pasangan terbaik, dan Tuhan yang paling tahu siapa jodoh terbaik kita.

Segalanya menjadi rumit jika kita tidak memahami konsep takdir dan tidak pandai pula bersyukur. Akibatnya, setan makin leluasa membangun imajinasi liar bersama kenangan-kenangan terdahulu.

Tak tahan dengan beratnya kenangan, perempuan tersebut akhirnya menemui sang mantan, dan berterus-terang. Lelaki itu berkata, “Ingatlah keburukan diriku, kesalahan-kesalahan yang kuperbuat, dan rasa sakit yang pernah aku tinggalkan di hatimu.”

“Jika tidak bisa juga, bagaimana?”

Lelaki itu menyambung, “Maka, ingatlah Tuhanmu!”

 




Ana Khairun Minhu

Sebelumnya

Hubbu Syahwat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur