Imaniar/Foto : Farah
Imaniar/Foto : Farah
KOMENTAR

CEPAT berganti tren. Itu komentar Imaniar dua tahun silam saat ditanya tentang lagu-lagu zaman now. Penyanyi senior itu juga mengomentari jarangnya lagu generasi saat ini dengan notasi yang membuat sebuah lagu menjadi harmoni. Imaniar mencontohkan lagu-lagu indah karya Chrisye dan Fariz RM atau Whitney Houston dan Mariah Carey di luar negeri. "Generasi saat ini lebih memilih memainkan beat dan rhythm," ujar penyanyi kelahiran Oktober 1970 ini.

Namun dalam ZoomTalk bertajuk "Berkarya Percaya Berjaya" dan mini concert bersama Imaniar yang digelar Farah.id (04/11/2020), pemilik nama lengkap Imaniar Noorsaid ini mengatakan bahwa saat ini sudah mulai bermunculan lagu-lagu yang kaya notasi karya pemusik muda Tanah Air. Lagu-lagu yang penuh harmoni tersebut akan menjadi lagu abadi yang bisa dinikmati dari generasi ke generasi.

Imaniar menyebut nama Dian Sastrowardoyo dan Raisa saat berbicara tentang penyanyi yang menyanyikan lagu penuh harmoni. Bicara Raisa, publik mengenalnya sebagai penyanyi bersuara khas yang memang banyak menyanyikan lagu-lagu bermelodi indah. Sedangkan tentang Dian, Imaniar mendengarkan lagu Diskoria feat. Dian Sastro yang melibatkan tiga komposer muda dalam Laleilmanino, Serenata Jiwa Lara, yang kental nuansa retro.

Tidak inginkah Imaniar berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi muda Indonesia? Menurut Imaniar, keinginan itu tentu saja ada. Tapi ia heran mengapa banyak penyanyi muda terkesan segan untuk mendekat. "Kalau ketemu hanya menyapa saja," kata Imaniar sambil tertawa.

Bisa jadi para penyanyi muda itu belum siap bekerja super keras bila harus berkolaborasi dengan seorang Imaniar. Publik memang mengenal sosok Imaniar sebagai penyanyi dengan musikalitas tinggi. Ia selalu total dalam olah vokal, aksi panggung—termasuk interaksi dengan penonton, juga dalam aransemen musik.

Tidak mengherankan, mengingat Imaniar dan kelima saudaranya yang bergabung dalam The Big Kids Brothers dikenalkan dengan musik sejak usia balita. Imaniar misalnya, sudah bernyanyi serta bermain saksofon dan terompet sejak usia empat tahun. Itu semua merupakan gemblengan sang Abah, musikus besar yang juga pemain terompet kenamaan Said Kelana, yang menekankan totalitas bermusik.

Tak heran kerja keras Imaniar di dunia musik telah menghasilkan belasan album, mulai dari Prahara Cinta duet bersama Lydia (kakak) juga album solonya Kacau di tahun 1990 yang terbilang fenomenal. Ia juga pernah berduet dengan penyanyi top Amerika Peabo Bryson menyanyikan lagu A Whole New World yang sayangnya tidak bisa dirilis di Indonesia.

Totalitas di atas panggung jugalah yang membuat Imaniar menyabet The Outstanding Performance di ajang Midnight Sun Festival di Finlandia tahun 1991. Di ajang internasional tersebut, negara-negara di berbagai belahan dunia diwakili para penyanyi festival andalan mereka. "Penyanyi festival biasanya bernyanyi dengan 'serius', dengan oktaf yang range-nya sangat luas. Sedangkan saya menyanyikan lagu dengan beat dan gerakan super energik. Saat itu saya hanya ingin memberikan yang terbaik. Juri mungkin melihat saya sangat berbeda dari peserta lain," kenang Imaniar.

Bagi Imaniar, faktor utama untuk menjadi penyanyi yang bagus adalah suara yang bagus. "Saya mengapresiasi hadirnya ajang pencarian bakat di Indonesia. Tapi saya harap para juri dapat bersikap objektif. Harus mencari dengan sungguh-sungguh pemenang yang kualitas suaranya tidak diragukan dan ingin terjun total dalam bermusik. Bukan mencari yang cantik. Bukan berdasarkan 'pesan sponsor'," tegas peraih BASF Award tahun 1995 untuk kategori Penyanyi Rekaman Perempuan Terbaik ini.

Ibu dari Malcolm Don ini pernah menjadi juri kompetisi menyanyi dan terbilang tegas. Sekali peserta menyanyi dengan suara yang meleset dari nada, Imaniar bisa mengetahuinya. Menurut Imaniar, telinganya sudah sangat terlatih untuk mengenali vokal seseorang. Sebagai penyanyi yang juga berprofesi sebagai guru vokal, kepekaan bermusik Imaniar memang tidak diragukan lagi.

Ia menyebutkan bahwa seseorang yang ingin tulus berkarya pasti memahami bahwa ia harus berjuang untuk meraih kesuksesan. Untuk menjadi penyanyi, dibutuhkan kerja keras untuk terus meningkatkan kualitas diri dan memperluas eksistensi di luar panggung agar karya-karyanya disukai. Imaniar melihat anak-anak muda masa kini memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya, juga lebih kreatif dan memiliki sarana untuk menunjang kreativitas mereka.

Ia mencontohkan sang putra, Malcolm. "Dia punya kepekaan bermusik yang sangat baik. Dalam membuat lagu dan menyanyikan lagu, saya banyak bertanya kepada anak saya. Seperti apa musiknya, bagaimana menyanyikannya supaya lebih enak didengar, dan banyak lagi. Dia sangat suportif dan mem-back up saya. Tapi dia lebih suka nge-DJ dan main gitar daripada menyanyi," cerita Imaniar.

Kepada putranya, Imaniar juga menekankan pentingnya kerja keras dalam hidup. Dan itu bukan sekadar nasihat, melainkan ia praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. "Saya tulus berkarya, fokus pada pemkiran dan pergaulan yang positif, juga tidak pilih-pilih pekerjaan."

Sebagai seorang penyanyi sekaligus ibu, sosok Imaniar begitu menginspirasi. Kesungguhan berkarir, semangatnya menimba ilmu dan keterampilan bahkan belajar dari generasi muda, juga tawakalnya kepada Sang Rabb, membuat Imaniar tetap mampu berkarya dan berjaya hingga hari ini.




Stephanie Poetri setelah I Love You 3000, Makin Berkibar di Pentas Musik Dunia

Sebelumnya

Taylor Swift (Lagi-Lagi) Cetak Sejumlah Rekor Lewat Album Terbarunya, The Tortured Poets Department

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment