Imaniar sapa penggemar lewat nostalgia 80-an/Net
Imaniar sapa penggemar lewat nostalgia 80-an/Net
KOMENTAR

TAHUN 1980-an memang dikenal sebagai era baru dari perkembangan musik dunia. Dekade ini ditandai dengan semakin maraknya penggunaan teknologi dalam proses penciptaan dan rekaman.

Kian kemari, teknologi semakin maju dan ekonomi mengalami grafik yang sedang memuncak, sehingga orang semakin mudah mendapatkan teknologi-teknologi terbaru, termasuk untuk musik.

Namun nostalgia tetaplah memberi kenangan terindah. Dan kabar gembiranya, penikmat musik era 80 dan 90-an bisa kembali menikmati lagu-lagu kenangan dari penyanyi legendari Indonesia.

Imaniar dan Inang Noorsaid Band, akan mengobati kerinduan kamu akan lagu-lagu 80-an. Bertajuk "Every Wednesday on the 1st and 3rd week" di D'Mare Seafood Resto & Lounge, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Imaniar dan Inang Noorsaid akan bernyanyi, menemani kamu yang rindu akan lagu kenangan.

Beragam lagu-lagu musik hits pada era tersebut akan dilantunkan, bahkan bukan hanya lagu-lagunya, pakaian yang dikenakan pun akan mengikuti gaya remaja 1980-an.

“Momen ini mengajak teman-teman yang hadir untuk bernostalgia kembali dengan suasana era 70 hingga 80-an. Kita akan menggelar hiburan musik, kongkow bareng, seru-seruan bareng, kita nostalgia bareng dengan bintang tamu yang melegenda di era 1980-an, karena banyak juga teman-teman artis Indonesia dan tokoh masyarakat yang akan hadir, sehingga mereka bisa mengingat kembali usia-usia remaja dulu,” kata Imaniar kepada Farah.id.

Mengenal Imaniar

Nama Imaniar begitu populer di tahun 1980 hingga 2000-an. Ia dikenal sebagai legenda R&B dengan musik yang begitu digemari penikmatnya.

Sudah lama Imaniar tidak muncul di layar kaca, namun ia masih tetap eksis sebagai seorang penyanyi. Ia kerap membagikan kegiatannya melalui media sosial. Imaniar juga dikenal dengan gaya khasnya yang energik dan ceria.

Sejak berkarier di pertengahan 1985, Imaniar telah merilis belasan album, antara lain Ironi (duet dengan Lidya-1985), Prahara Cinta (duet dengan Lidya-1985) dan Dia Milikku (1985), Hasratku (1989), Kacau (1990), dan Lepas (1995).

Konon, album Kacau terjual hingga 1 juta kopi. Setelah lima tahun vakum, Imaniar kembali merilis album Semoga Abadi (2000).

Di 2023 ini Imaniar berharap menjadi langkah awal mengembangkan kreatifitas yang pernah tertahan akibat Covid-19.

“Karena itu, event ini kita bikin sebaik mungkin agar kreatifitas yang sempat tertahan kemarin, kita maksimalkan dengan kegiatan keseruan, nostalgia, serta memulai kembali ide-ide yang ingin dikembangkan, dari segi musik dan kegiatan positif lainya,” demikian Imaniar.




Belajar tentang Self-Love dari Sosok Ira Nandha

Sebelumnya

Dari Kuliner hingga Skincare, Inara Rusli Fokus Mengembangkan Bisnis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment