Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

CHINA selangkah lebih maju dalam upaya untuk mengurangi limbah makanan. Negara tersebut meluncurkan kampanye "Piring Bersih" pekan ini.

Langkah itu diambil setelah Presiden China Xi Jinping menyebut bahwa jumlah makanan yang terbuang sangat mengejutkan dan menyedihkan.

Kampanye "Piring Bersih" terjadi setelah Xi menyoroti bahwa Covid-19 telah "membunyikan alarm" pada limbah makanan. Dia menekankan bahwa China harus mempertahankan rasa krisis tentang keamanan pangan.

Selain itu, melansir BBC, kampanye itu juga diluncurkan setelah berminggu-minggu banjir massal di sejumlah wilayah di selatan China yang membuat pertanian hancur.

Menindaklanjuti kampanye tersebut, Asosiasi Industri Katering Wuhan mendesak restoran di kota tersebut untuk membatasi jumlah hidangan yang disajikan kepada pengunjung dan menerapkan sistem di mana kelompok pengunjung harus memesan satu hidangan kurang dari jumlah pengunjung. Sistem ini disebut "N-1".

Jadi misalnya ada 10 orang datang sekelompok untuk makan di restoran, maka mereka hanya bisa memesan 9 hidangan.

Ini sebenarnya bukan pertama kalinya China meluncurkan kampanye anti limbah makanan semacam itu. Pada tahun 2013, kampanye "Operasi Pelat Kosong" diluncurkan di China. Kampanye tersebut, menargetkan pesta dan resepsi mewah yang diadakan oleh para pejabat.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News