Para jamaah melakukan jarak sosial saat ibadah shalat Jumat di Masjid Al-Istighfar di Singapura di tengah situasi Covid-19/CNA
Para jamaah melakukan jarak sosial saat ibadah shalat Jumat di Masjid Al-Istighfar di Singapura di tengah situasi Covid-19/CNA
KOMENTAR

MESKI pandemi virus corona atau Covid-19 masih jauh dari kata usia, namun Singapura tetap akan menggelar perayaan Hari Raya Idul Adha pekan depan.

Perayaan Idul Adha akan terbatas dilakukan di 65 masjid di seluruh wilayah Singapura. Namun ibadah shalat id akan diatur agar tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona.

Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) pada Jumat (24/7), mengumumkan bahwa jamaah yang hendak melaksanakan ibadah shalat id pada Hari Raya Idul Adha, harus terlebih dulu memesan slot. Total akan ada 8.750 slot yang tersedia tersedia bagi jamaah.

Dari 65 masjid yang akan menggelar ibadah shalat id, 45 masjid di antaranya akan menggelar tiga sesi shalat id, sedangkan 20 masjid lainnya akan menggelar dua sesi shalat id.

Mengakui "kelancaran" salat Jumat dalam beberapa pekan terakhir serta langkah-langkah manajemen yang aman di masjid, MUIS mengatakan bahwa umat akan dapat mendaftar untuk slot melalui aplikasi MuslimSG dan online mulai pukul 1 Senin Senin depan.

"Pendaftaran terbuka untuk semua, terlepas dari apakah mereka sebelumnya telah membuka slot untuk sholat Jumat di minggu-minggu sebelumnya," kata MUIS, dalam sebuah pernyataan, seperti dikabarkan Channel News Asia (Jumat, 24/7).

Pendaftaran untuk mendapatkan slot tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi MusmSG dan online mulai pukul 1 siang hari Senin mendatang.

Namun karena tempat yang terbatas, mereka yang tidak mendapatkan slot didorong untuk melakukan shalat id di rumah dan mendengarkan siaran langsung Khotbah Hari Raya Idul Adha oleh Mufti Dr Nazirudin Mohd Nasir yang akan disiarkan melalui televisi dan radio.

Dewan juga meminta individu yang rentan seperti manula, anak-anak di bawah usia 12 tahun dan mereka yang menunjukkan gejala pernapasan akut agar tidak pergi ke masjid.




Ana Khairun Minhu

Sebelumnya

Hubbu Syahwat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur