Area Masjid Al Aqsa. (Reuters)
Area Masjid Al Aqsa. (Reuters)
KOMENTAR

SEKITAR 80.000 warga Palestina memadati kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat pagi (6/6) untuk melaksanakan salat Iduladha, meski dihadapkan pada pembatasan ketat dari otoritas Israel dan suasana duka akibat konflik yang masih berkecamuk di Jalur Gaza.

Dikutip dari Anadolu, pasukan keamanan Israel dikerahkan dalam jumlah besar di dalam dan sekitar kompleks Al-Aqsa serta kawasan Kota Tua Yerusalem. Banyak warga dari wilayah Tepi Barat dilaporkan tidak diizinkan masuk, memaksa mereka melaksanakan salat di luar gerbang masjid.

Suasana Iduladha yang biasanya penuh kegembiraan dan kebersamaan, tahun ini terasa muram. Warga Palestina menjalani hari suci ini dengan kesedihan mendalam, menyusul serangan Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023 di Gaza. Serangan tersebut telah menewaskan hampir 54.700 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Badan-badan kemanusiaan internasional memperingatkan risiko kelaparan akut yang mengancam lebih dari 2 juta penduduk, akibat blokade dan serangan yang terus berlangsung.

Komunitas internasional mulai mengambil langkah hukum. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel kini menghadapi gugatan genosida oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ).




Suku Bunga Turun, Bank Mega Syariah Dorong Pembiayaan Ritel

Sebelumnya

Menolak Diam! Kementerian PPPA Kutuk Dugaan Kekerasan Seksual oleh Oknum Penegak Hukum di NTT

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News