Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ANJING polisi K9 di UEA kini bisa melacak keberadaan orang yang terkena virus corona. UEA baru-baru ini melakukan uji coba terhadap seekor anjing pelacak untuk mendeteksi virus corona dan hasilnya 92 persen akurat.  

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) UEA mengatakan mereka telah berhasil menyelesaikan uji coba pada anjing pelacak polisi yang telah disiapkan sejak beberapa minggu lalu untuk meningkatkan tindakan pencegahan selama pandemik.

"Data dan penelitian menunjukkan bahwa anjing kami bisa mendeteksi dugaan kasus Covid-19 mencapai sekitar 92 persen dalam akurasi keseluruhan," isi pernyataan Kemendagri, dikutip dari TN, Kamis (9/7).

Dalam percobaan, sampel diambil dari ketiak orang yang terkena virus corona. "Sampel kemudian diendus oleh anjing-anjing tanpa melakukan kontak dengan orang-orang, sementara hasilnya diketahui di tempat," ujar Kemendagri.

Uji coba itu adalah hasil kerja sama Kemendagri UEA dengan komando umum polisi UEA, Kementerian Kesehatan, Otoritas Bea Cukai Federal, dan Pabean Abu Dhabi dan Dubai serta otoritas kesehatan.

Eksperimen dilakukan di beberapa rumah sakit lapangan setelah tindakan pencegahan diambil untuk melindungi anjing polisi dan pelatih mereka. "Anjing polisi K9 juga digunakan secara tradisional dalam mengamankan dan memantau peristiwa dan fasilitas sensitif," tegas Kemendagri.

Kementerian mengatakan UEA telah melangkah lebih jauh dari banyak negara lain dalam mempelajari kegunaan anjing untuk mendeteksi kasus virus dan menanggapinya. "Angka menunjukkan bahwa anjing dapat dengan cepat mendeteksi kasus yang terinfeksi, membantu melindungi situs-situs utama, secara efektif menangani kerumunan besar dan mengamankan acara besar, bandara, dan lain-lain," kata Kemendagri.

UEA memutuskan untuk menggunakan anjing karena kemampuan mereka yang terbukti untuk menangani penyakit menular lainnya, seperti TBC dan malaria. "Anjing pendeteksi yang terlatih dikenal karena kemampuan dan keterampilan luar biasa mereka yang mengalahkan anjing lain, terutama indera penciumannya yang kuat," kata Kemendagri. "Untuk alasan ini, mereka dapat digunakan dalam patroli polisi dan mengamankan mal, acara, bandara dan fasilitas vital lainnya."

Kemendagri saat ini sedang menjalin kerja sama dalam lokakarya dengan beberapa negara dan pakar dunia tentang studi teoritis dan diskusi tentang penggunaan anjing untuk mendeteksi kasus Covid-19.




Potensi Tsunami Masih Ada, Warga Diminta Waspadai Erupsi Gunung Ruang

Sebelumnya

Fasilitas Kesehatan Hancur, Sebanyak 562 Warga Palestina Menderita Hemofilia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News