Para petani Palestina bekerja di ladang di Lembah Jordan yang diduduki Israel/Reuters
Para petani Palestina bekerja di ladang di Lembah Jordan yang diduduki Israel/Reuters
KOMENTAR

RENCANA kontroversial Israel untuk menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat Palestina mulai resmi dijalankan pada hari ini (Rabu, 1/7). Salah satu daerah yang masuk dalam peta "pencaplokan" oleh Israel adalah Lembah Jordan di Tepi Barat.

Lembah Jordan sendiri diketahui merupakan daerah yang strategis dan subur dikenal sebagai "keranjang roti" bagi warga Palestina. Daerah ini merupakan setengah dari total area pertanian yang menyediakan makanan bagi warga Palestina di Tepi Barat.

Karena itulah, tidak berlebihkan ketika para petani Palestina yang tinggal di Lembah Yordan mengaku khawatir tentang apa yang akan terjadi di masa depan jika Israel melancarkan rencana tersebut.

Mereka khawatir, aneksasi akan mencegah mereka mengakses tanah pertanian mereka dan membatasi ruang gerak mereka.

"Jika pencaplokan berlanjut, itu akan menjadi bencana bagi kami para petani di Lembah Yordan," kata seorang petani wi daerah itu, Muneer Nasasri, seperti dikabarkan Al Jazeera.

"Kami bosan dengan masalah pencaplokan. Kami sangat takut dengan masa depan. Kami semua takut dan mengharapkan sesuatu terjadi pada 1 Juli atau 10 Juli atau 15 Juli. Apa yang bisa terjadi?" sambung Nasasri.

Sesuai dengan rencana aneksasi Tepi Barat yang disampaikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Israel akan mulai melakukan pembangunan pada 1 Juli. Di mana Netanyahu berencana untuk menganeksasi semua blok pemukiman Tepi Barat dan Lembah Jordan.

Rencana aneksasi Tepi Barat sendiri merupakan implementasi dari rencana perdamaian Timur Tengah atau "Kesepakatan Abad Ini" yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Januari 2020.

Berdasarkan rencana Trump, Amerika Serikat akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang tidak terbagi dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News