Aplikasi COVIDSafe/Net
Aplikasi COVIDSafe/Net
KOMENTAR

PEMERINTAH Australia diketahui melibatkan teknologi dalam menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat aplikasi yang tersedia bagi ponsel pintar atau smartphone yang bisa dengan mudah diakses oleh warga.

Aplikasi bernama COVIDSafe itu telah diluncurkan sejak lebih dari dua bulan lalu. Sejak diluncurkan tersebut, aplikasi itu telah diunduh oleh lebih dari 6 juta warga Australia.

Aplikasi itu sendiri bekerja untuk melacak infeksi virus corona dengan menggunakan kontak dekat pengguna aplikasi tersebut.

COVIDSafe dibangun untuk membantu tim pelacakan negara bagian dan teritori untuk mengungkap kontak dekat dari kasus Covid-19 yang terinfeksi yang mungkin telah dalam jarak 1,5 meter dari mereka selama lebih dari 15 menit di tempat-tempat umum seperti restoran, kafe atau toko

Namun yang menjadi sorotan adalah, sejak saat itu, meski telah lebih dari 6 juta pengguna smartphone mengunduh aplikasi tersebut, belum ada satu pun kasus infeksi yang ditemukan melalui COVIDSafe.

Padahal, beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan infeksi virus corona di sejumlah wilayah di negeri kanguru, salah satunya adalah negara bagian Victoria.

Karena itulah, warga Australia mulai menyangsikan efektivitas COVIDSafe besutan pemerintah itu.

Senator Centre Alliance Rex Patrick akhir pekan ini bahkan secara terang-terangan menuding bahwa pemerintah Autralia tidak jujur ​​tentang efektivitas aplikasi itu.

Padahal, pada awal peluncurannya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengelu-elukan aplikasi itu dan menyebutnya bak "tabir surya" terhadap wabah besar. Dia juga menyebut aplikasi itu adalah kunci untuk mengangkat pembatasan pergerakan.

Senator Patrick, yang memiliki latar belakang teknik dan merupakan manajer proyek yang terlibat dalam pembuatan prototipe dan pengujian cepat, mengatakan bahwa pemerintah Australia menolak untuk mengakui bahwa aplikasi tidak bekerja dengan baik.

"Saya pikir Perdana Menteri dan pemerintah tidak jujur ​​dengan publik Australia dan saya pikir itu sangat menyedihkan," ujarnya seperti dikabarkan Sydney Morning Herald akhir pekan ini.




Kementerian Ketenagakerjaan Terima 1475 Laporan terkait Masalah THR

Sebelumnya

Bertemu CEO Tim Cook, Presiden Joko Widodo Minta Apple Bangun Pabrik dan Pusat Inovasi di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News