GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa baru saja memberi warna merah pada dua wilayah pemerintahannya, yaitu Malang Raya dan Kota Surabaya, karena sudah ada yang positif Corona.
Malang Raya menduduki posisi pertama dengan rincian 24 ODP, 8 PDP, dan 2 orang dinyatakan positif coronavirus. Sedangkan di Kota Surabaya menyusul dengan 18 ODP, 8 PDP, dan 7 orang dinyatakan positif.
Menanggapi hal ini, Walikota asurabaya Tri Rismaharini langsung memesan bilik sterilisasi (sterilization Chamber) ke Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS). Saat ini, bilik tersebut sudah selesai dibuat dan tengah diujicoba.
Rektor ITTS Dr Tri Arief Sardjono, ST MT menjelaskan, bilik yang nantinya dapat membunuh kuman dan bakteri yang ada pada tubuh seseorang ini akan menyemprotkan uap disinfektan dari bawah. Lalu orang yang ada di dalam bilik itu diminta berputar beberapa saat untuk nantinya membunuh virus.
"Cairan itu diubah jadi uap, lalu masuk Chamber. Sehingga orang masuk kena disinfektan beberapa saat bisa lebih bersih," kata Arief di ITTS, Jumat (20/3).
Orang yang masuk bilik sterilisasi ini akan mendapat kelebihan proteksi untuk seluruh tubuh. Seperti dilansir detik.com. Pastinya, lebih dari hanya cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer saja. Sehingga kecil kemungkinan ia menyebarkan virus. Dan bahkan virus dapat mengecil setelah keluar dari ruang sterilisasi.
"Ujicoba akan dilakukan bersama-sama, sesuai arahan Bu Wali, yaitu bareng Pemkot Surabaya, Dinkes Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), dan Tropical Disease Center (TDC) Unair," ujar dia.
Sayangnya Arief tidak tahu akan dipasang di mana nantinya bilik sterilisasi. "Hari ini kita siap kirim ke kediaman (Risma)," akunya. 
KOMENTAR ANDA