Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net
KOMENTAR

VIRUS corona yang sudah menginfeksi hampir 100 orang di Indonesia menjadi sorotan serius banyak pihak, tidak terkecuali Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pasalnya, banyak kasus penularan terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta.

Karena itulah, pada Minggu (15/3), Anies mengeluarkan pesan dan imbauan penting bagi warga DKI Jakarta agar menjaga jarak sosial atau social distancing measure, demi menghindari penularan lebih lanjut.

"Kita semua memantau perkembangan Covid-19 di Indonesia. Sejak awal kami tegaskan, jangan panik tapi jangan sekali-sekali menganggap ringan atas masalah Covid 19 ini," kata Anies dalam pesan audio yang dirilis.

Dia menekankan bahwa setiap warga harus disiplin dalam mengatur interaksi. Pasalnya, penularan virus corona tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan juga oleh kesadaran diri sendiri.

"Seluruh warga harus mengambil tanggungjawab dan terlibat untuk mencegah penularan," tegasnya, seraya menambahkan bahwa dalam menjalani hari-hari ke depan, seluruh warga Jakarta harus melakukan jarak sosial.

"Yaitu menjaga jarak antar warga dan mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik, dan mmenjauhi tempat-tempat berkumpul orang banyak," tambahnya.

Lebih lanjut Anies menekankan, ada tujuh cara yang perlu dilakukan untuk menghindari jarak sosial selama penularan virus corona belum dikendalikan.

1. Jangan keluar rumah kecuali amat penting.

Sebisa mungkin kerjakan pertemuan secara jarak jauh. Kerjakan ini dengan serius untuk anggota keluarga.

"Selamatkan diri sendiri, selamatkan anggota keluarga, itu artinya menyelamatkan orang banyak," kata Anies.

2. Hindari tempat yang berpotensi jadi wahana penularan.
 

"Misalnya, kawasan yang penuh pengunjung atau kegiatan yang berdiri atau duduknya saling berdekatan," tambahnya.

3. Tunda semua kegiatan perkumpulan orang banyak.

"Walupun kegiatannya mulia, walaupun keiatannya baik dan dirasa perlu tapi jika tidak urgen maka tunda saja. misalnya arisan, pengajian, rapat-rapat, majelis takmil dan sebagainya. Tunda dulu di waktu saat ini sampai Covid-19 sudah bisa terkendali," jelas Anies.

4. Terkait kegiatan keagamaan, peribadatan dalam kondisi saat ini lakukan kegiatan di rumah saja.

"Tunda semua kegiatan yang sifatnya bersama-sama sampai kondisi penularan Covid-19 sudah terkendali dengan baik," kata Anies.

5. Tunda kegiatan respsi.

Namun jika kegiatan respsi pernikahan memang harus dilaksanakan maka penyelenggara harus melakukan langkah tegas dan disiplin. Seperti ada petugas pemeriksaan suhu, harus ada ruang isolasi dan harus disediakan hand sanitizer.

6. Kepada orangtua untuk mengingatkan anak agar tidak bepergian.

"Saat ini risiko penularannya sangat tinggi. Ditiadakaannya kegiatan belar di sekolah, perkuliahan di kampus, jangan dianggap sebagai masa liburan," kata Anies.

"Tujuannya adalah agar semua kita bisa berada di rumah, jadi jangan bepergian, jangan membuat kegiatan-kegiatan bersama di luar rumah," tegas Anies.

7. Tunda rencana bepergian ke luar kota atau  pulang kampung sampai penularan terkendali.

"Jangan sampai ada di antara kita yang pulang kampung dan tanpa disadari justru membawa virus tersebut ke kampung halaman atau ke wilayah lain," tutup Anies.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News