KOMENTAR

SATU lagi kabar baik terkait Virus Corona. Setelah China mengklaim telah menemukan obat manjur untuk pasien corona, kali ini ditegaskan bahwa 97 persen pasien bisa disembuhkan dalam 14 hari. Hal ini disampaikan seorang virolog drh. Moh Indro Cahyono.

Indro mengatakan, virus Corona tidak seganas yang dibayangkan, tidak pula mematikan. Virus ini justru mudah mati atau hancur hanya dengan sabun dan deterjen atau disinfektan. Virus tersebut bersifat sensitif terhadap pelarut lemak.

"Orang yang terpapar virus ini sebenarnya 97 persen bisa disembuhkan dalam 14 hari. Tidak perlu pengobatan, cukup mengandalkan sistem kekebalan tubuh manusia yang disebut antibodi, terutama usia di bawah 60 tahun," tegas Indro seperti dikutip dari TIMES.

Dirinya menyesalkan berita yang belakangan ini terlalu dibesar-besarkan. Bahwa yang meninggal akibat paparan virus tersebut sebanyak 3,4 persen, sehingga menimbulkan kepanikan yang luar biasa. Dan dampak lainnya adalah virus Corona menjadi momok menakutkan, ganas, dan mematikan.

Diungkapkannya, hingga 4 Maret 2020 jumlah korban Corona sebanyak 9,4170 juta jiwa. Sedangkan kematian akibat virus tersebut berada di angka 3.219 orang. Ini artinya satu lagi fakta bahwa hampir selalu berada di angka 3,4 persen kasus meninggalnya. Berarti akan ada 96,6 persen manusia yang tidak meninggal atau 54 persen dinyatakan sembuh.

"Dari angka 3,4 persen itu rata-rata yang meninggal ada di usia 60 tahun ke atas. Usia di mana banyak sel yang rusak dan membuat imunitas tubuh berkurang lantaran antibodi tidak mampu diproduksi dengan baik. Sebaliknya, pasien usia di bawah 60 banyak yang dinyatakan sembuh karena antibodinya masih berfungsi dengan baik," katanya.

Indro kembali menjelaskan, ketika virus Corona masuk ke dalam tubuh manusia, maka pada hari ketujuh antibodi mulai dikeluarkan. Jadi jika seseorang pernah terkena virus itu dan bertahan selama 14 hari, maka akan kebal dengan virus Corona dan seterusnya.

"Masih banyak peluang untuk sehat seperti biasanya, karena pola kematian tidak pernah bergerak dari angka 2-3 persen. Jadi saran saya, tingkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Perbanyaklah konsumsi vitamin C dan E sebutir sehari dan minum madu," saran Indro.




Banjir Bandang Lahar Dingin Terjang Sejumlah Wilayah Sekitar Gunung Marapi Sumbar, BNPB: Masyarakat Harus Waspada Bahaya Susulan

Sebelumnya

Jemaah Haji Tak Boleh Melepas Gelang dan Kalung Identitas Selama di Tanah Suci, Ini Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News