Ilustrasi seseorang yang sulit tidur. (Freepik/18526052)
Ilustrasi seseorang yang sulit tidur. (Freepik/18526052)
KOMENTAR

PARA penderita insomnia juga mereka yang merasakan jetlag biasanya mengonsumsi suplemen melatonin. Penyebabnya adalah karena melatonin diyakini ampuh menenangkan tubuh sebelum tidur, sehingga orang yang mengonsumsinya mudah tertidur setelah kantuk menyerang.

Dikutip dari Halodoc, Melatonin adalah hormon yang diproduksi kelenjar kecil di otak yang berfungsi mengatur dan memberi sinyal untuk tidur. Selain diproduksi dalam tubuh secara alami, hormon melatonin juga bisa didapatkan dalam bentuk suplemen. Di banyak negara, suplemen ini dijual bebas tanpa perlu resep dokter, termasuk di Indonesia.

Meskipun suplemen tersebut sebaiknya hanya dikonsumsi sesekali, nyatanya banyak penderita insomnia yang meminumnya setiap malam supaya bisa tidur nyenyak. Suplemen melatonin, menurut banyak orang, diyakini bekerja dengan baik dan tidak membuat pusing di pagi hari.

Dikutip dari Healthline, melatonin bertugas ’memberitahu’ tubuh bahwa hari sudah malam. Dengan demikian, kita bisa tertidur lebih mudah. Melatonin membantu kita tertidur dengan menenangkan tubuh sebelum tidur.

Selain manfaatnya untuk tidur, hormon ini juga memiliki efek antioksidan dan antiperadangan yang kuat. Melatonin juga membantu mengatur suhu tubuh, tekanan darah, glukosa darah, berat badan, dan kadar beberapa hormon.

Secara alami, kadar melatonin mulai meningkat saat hari masih gelap, yang memberi sinyal kepada tubuh bahwa sudah waktunya tidur. Kadar melatonin kemudian menurun di pagi hari, saat hari masih terang, untuk meningkatkan kewaspadaan.

Melatonin juga dapat mengurangi kadar dopamin, hormon yang membantu kita tetap terjaga. Meskipun mekanisme pasti melatonin belum jelas, penelitian menunjukkan bahwa proses ini dapat membantu kita tertidur.

Karena melatonin membantu tubuh bersiap untuk tidur, tak heran bila orang yang tubuhnya tidak bisa memproduksi melatonin dalam jumlah cukup di malam hari dapat mengalami kesulitan untuk tertidur.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kadar melatonin rendah di malam hari, seperti konsumsi alkohol, merokok, konsumsi kafein, kerja shift, penuaan, obat-obatan tertentu, dan paparan terlalu banyak cahaya di malam hari—termasuk blue light dari layar ponsel.

Terdapat lebih dari 30 penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi melatonin sebelum tidur mengurangi latensi tidur (waktu yang dibutuhkan untuk tidur) hampir 3 menit dan meningkatkan total waktu tidur sekitar 30 menit.




Polusi Udara Makin Parah, Ini Bahayanya

Sebelumnya

Waspadai Hipertensi, Hindari Faktor Risiko Berikut Ini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health