Janganlah sampai tergoda bisikan dan tipu muslihat setan/Net
Janganlah sampai tergoda bisikan dan tipu muslihat setan/Net
KOMENTAR

KITA tidak pernah benar-benar sendiri. Sekalipun kita pergi menjauh untuk menyendiri, tetap saja ada dua teman yang akan terus mengiringi. Satu teman membawa kepada kebaikan, sedangkan satu teman lagi membawa kepada keburukan. Mahmud asy-Syafrowi dalam bukunya Mengundang Malaikat ke Rumah (2012: 98) menulis, sesungguhnya di sisi setiap anak Adam selalu terdapat dua teman yang menyertainya. Dua teman itu tidak nampak dan terlihat oleh pandangan kasat mata, tapi keduanya punya pengaruh yang luar biasa terhadap baik buruknya kehidupan manusia.

Teman yang satu dinamakan malaikat, yang selalu membawa kebaikan. Dan teman yang satunya lagi dinamakan setan, yang selalu mengajak kejahatan. 

Nabi Muhammad Saw bersabda: “Sesungguhnya pada malaikat ada bisikan terhadap hati anak Adam, dan pada setan juga ada bisikan. Maka bisikan yang ada pada malaikat adalah keinginan untuk mengembalikan kepada kebaikan, dan memercayai kebenaran janji. Sedang bisikan yang terdapat pada setan adalah mengembalikan pada kejahatan dan mendustakan kebenaran.” (HR. Tirmidzi) 

Pola pertemanan antara malaikat maupun setan pada beberapa aspek memiliki kemiripan. Keduanya sama-sama dekat, tetapi kita tidak menyadarinya. Namun, kehadiran keduanya sama-sama dapat kita rasakan. 

Allah mengingatkan kita dalam sebuah firman-Nya: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (arti surat al-Baqarah ayat 268) 

Ayat ini sudah merumuskan hakikat dari bisikan setan, yaitu menakut-nakuti. Setan membisiki manusia supaya takut miskin, takut gemuk, takut kalah, takut dilupakan, takut dipecat, takut bangkrut, takut diselingkuhi, dan berbagai jenis takut lainnya. Akibatnya, hidup jadi tidak tenang.

Mahmud asy-Syafrowi (2021: 99) menjelaskan, jangan sampai ada di antara kita yang mengundang setan, membiarkan setan datang bertandang, apalagi berkeinginan untuk berteman dengan setan, baik yang terdiri dari manusia maupun jin. 

Sungguh merupakan suatu kebodohan jika ada orang yang rela dan senang berteman dengan jin setan ini. Karena pergaulan ini tidak bermanfaat bagi manusia. Pergaulan ini justru menjadikan jin bertambah sombong saja.

Allah berfirman:

Sesungguhnya, ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.” (arti surat al-Jin ayat 6) 

Dan sebetulnya, tidak ada pertemanan yang lebih baik daripada berteman dengan malaikat. Persahabatan dengan malaikat sungguh sangat menguntungkan manusia, sebab malaikat hanya ingin mengembalikan manusia pada jalur kebenaran. Ia Sungguh merupakan kelalaian bila ada di antara kita yang menyia-nyiakan berteman dengannya.

Kehadiran malaikat dapat juga kita rasakan, tatkala terbetik di hati pesan-pesan kebenaran. Saat itu hendaknya kita segera menyadari malaikat sedang mendekat, maka jadikanlah malaikat teman sejati dengan cara mengikuti petunjuk kebenaran tersebut. 

Hanya saja, perlu diwaspadai karena setan dan kroni-kroninya memiliki kemampuan luar biasa dalam melakukan penipuan, sehingga yang buruk terlihat baik, yang salah terlihat benar, dan yang bengkok terlihat lurus. Memang itulah keahlian setan, yang membuat banyak manusia tergelincir.




Adab Anak Adalah Tanggung Jawab Orang Tuanya

Sebelumnya

Apa Hubungan Bersyukur dengan Percaya Diri bagi Seorang Muslimah?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur