Betapa dahsyatnya media sosial menilai budi pekerti seorang manusia/Net
Betapa dahsyatnya media sosial menilai budi pekerti seorang manusia/Net
KOMENTAR

ADALAH seorang guru Bimbingan dan Konseling (BK) di sebuah sekolah di Yogyakarta, yang budi pekertinya tengah ‘diuji’ oleh media sosial. Bernama Prani, guru paruh baya itu di-bully di dunia maya lantaran aksi marahnya viral di media sosial.

Secara tidak sengaja, perselisihan Bu Prani (Sha Ine Febriyanti) dengan seorang pengunjung pasar terekam kamera dan kemudian diunggah ke media sosial. Video tersebut langsung mendapat banyak komentar negatif, karena aksi Bu Prani dianggap tidak mencerminkan perilaku seorang guru.

Hanya dalam hitungan menit, video itu langsung tersebar luas. Imbasnya tentu bukan hanya pada pribadi Bu Prani, tetapi juga seluruh keluarga yang mendapat ancaman dan kecaman dari masyarakat. Segala tindakan dan perlakuan dari masing-masing anggota keluarga pun mulai dinilai dan dicari-cari kesalahannya.

Tentu saja, ini membuat kehidupan keluarga Bu Prani menjadi tidak tenang. Mereka pun takut pada pandangan publik, sehingga keharmonisan keluarga dan kehilangan pekerjaan menjadi ancaman nyata.

Begitulah Wregas Bhanuteja menggambarkan betapa dahsyatnya sebuah media sosial. Ia mengangkatnya dalam karya keduanya yang berjudul Budi Pekerti. Bergenre drama, Budi Pekerti akan tayang pada akhir tahun ini.

Karya kedua Wregas ini diproduksi oleh Rekata Studio, Kaninga Pictures, Masih belajar Project, KG Studio, dan Momo Film Co. Diperankan oleh artis-artis ternama Nusantara seperti Prilly Latuconsina, Angga Aldi Yunanda, Sha Ine Febriyanti, Dwi Sasono, Ari Lesmana.

Yang menarik dari film ini adalah akan ditayangkan secara perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) pada 9 September 2023. Program ini khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner terkenal, seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Jochim Trier, dan David Gordon Green.

Andragogy (judul internasional Budi Pekerti) masuk dalam program Discovery Toronto International Film Festival 2023.

Rencananya, setelah tayang di TIFF pada 7-17 September 2023, film ini akan hadir di bioskop Indonesia.

“Aku benar-benar senang banget bisa jadi bagian dari Budi Pekerti, film festival pertama aku. Tantangannya luar biasa banget, karena aku harus berbahasa Jawa yang ada tingkatan bicaranya gitu. Yang orang Jawa pasti tahu gimana susahnya, apalagi aku yang orang Ambon,” kata Prilly yang berperan sebagai Tita.




Penyair Joko Pinurbo, Celana, dan Jejak Mendalam di Dunia Sastra Indonesia

Sebelumnya

5 Fakta Film Badarawuhi yang Disebut-sebut Lebih Horor dari KKN di Desa Penari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment