ilustrasi trauma/net
ilustrasi trauma/net
KOMENTAR

TRAUMA masa kanak-kanak akan mempengaruhi sikap seseorang di waktu dewasa. Perilaku dari trauma ini bisa berdampak terhadap kesehatan mental maupun kesehatan fisik yang kronis. 

Dilansir dari beberapa sumber, tanda trauma masa kecil yang terbawa hingga dewasa di antaranya si penderita akan lebih sering merasa sedih yang dalam. Waktunya pun tak pasti, bisa sepanjang waktu maupun mendadak datang serang orang mengalami trauma. 

"Trauma yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan penumpukan stress yang beracun dan berdampak pada sampai dewasa," demikian dilansir dari verrywellmind. 

Dijelaskan, banyak orang dewasa yang mengalami emosi yang kuat, perubahan suasana hati dan stress yang luar biasa. 

"Ini disebabkan karena trauma dapat mengubah otak yang sedang mengalami perkembangan dan mempengaruhi daerah otak yang terkait dengan ketakutan, stress dan pengaturan emosi," lanjut tulisan. 

Selain itu bisa terjadi pada masalah tidur seseorang yang terkena traum masak kanak-kanak. Gejala ini bisa dimulai dari mimpi buruk atau bahkan kehilangan kemampuan untuk tertidur dengan cepat. 

"Padahal tubuh kamu sudah sangat lelah. Dan akhirnya kamu terjaga sepanjang malam," jelas sumber lain dilansir dari choosingtheraphy. 

Disebutkan juga pada laman tersebut, rasa trauma itu bisa menunjukan perilaku menghindar dari orang, situasi, tempat atau hal-hal tertentu yang dapat memicu ingatan traumatis. 

"Misalnya kamu menolak untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga atau mengunjungi kampung halaman. Kamu juga menghindari topik-topik tertentu dan tidak suka untuk membicarakan masa kecil," demikian tertulis. 

Ketika pikiran seseorang bekerja keras untuk menekan rasa trauma, ini mungkin akan membuat kamu mengalami ketidakmampuan untuk fokus. Hal ini akan memberikan dampak kepada kamu seperti mudah terganggu, pelupa dan tidak teratur.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting