KOMENTAR

UNICEF dalam laporan terbaru menyebutkan tidak ada sumber daya memadai yang dialokasikan untuk anak-anak, padahal mereka merupakan bagian penting dari komitmen dana penanggulangan krisis iklim.

Meskipun anak-anak menanggung beban krisis iklim, laporan terbaru dari Children's Environmental Rights Initiative (CERI) UNICEF menyoroti kurangnya komitmen pertemuan para pihak berwenang tentang pendanaan iklim.

Dilansir Anadolu Agency (27/6/2023), hanya 2,4 persen dari dana global utama yang mendukung kegiatan untuk anak-ana. Padahal laporan tersebut menyatakan bahwa lebih dari satu miliar anak berada pada risiko yang sangat tinggi akibat dampak krisis iklim.

Fisiologi unik, karakteristik perilaku, dan kebutuhan perkembangan anak-anak, terutama antara kelahiran hingga usia lima tahun, membuat mereka rentan terhadap dampak seperti kekurangan air dan makanan serta trauma fisik dan psikologis terkait cuaca.

Bencana terkait iklim juga memperburuk ihwal pekerja anak, perkawinan anak, dan migrasi paksa, membuat anak-anak terpapar risiko perdagangan manusia, kekerasan berbasis gender, pelecehan, dan eksploitasi lainnya.

Para pejabat UNICEF mendesak pengusung dana iklim multilateral dan pemodal lain yang memberikan dukungan keuangan baik domestik maupun di seluruh dunia, untuk bertindak cepat.

Laporan tersebut menggarisbawahi perlunya memprioritaskan investasi untuk memperkuat ketahanan iklim dari layanan sosial kritis anak melalui intervensi tanggap anak.Termasuk di dalamnya bidang pendidikan, kesehatan, makanan dan nutrisi, energi bersih, air, sanitasi dan kebersihan, layanan perlindungan anak dan sosial, juga pengurangan risiko bencana.




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News