Infografis layanan SAPA 129/Istimewa
Infografis layanan SAPA 129/Istimewa
KOMENTAR

POTENSI kekerasan seksual pada anak dan perempuan dapat terjadi di mana saja, termasuk saat momen mudik lebaran. Karenanya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, mengimbau sleuruh masyarakat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama mudik berlangsung.

Menteri Bintang mengajak seluruh pihak untuk menciptakan iklim dan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak. Terutama bagi penyedia jasa transportasi umum, untuk menyiapkan transportasi dengan ruang khusus untuk ibu-ibu yang masih menyusui, lampu yang memadai, dan tempat duduk yang meminimalisasi kemungkinan terjadinya pelecehan seksual.

“Untuk orang tua, jangan pernah melepaskan pengawasan terhadap anak-anak. Ajarkan anak agar berhati-hati dengan tawaran makanan, minuman, atau mainan dari orang yang tidak dikenal. Alangkan baiknya jika membekali anak dengan tanda pengenal di kantong celana atau bajunya, untuk mengantisipasi anak terpisah dari orang tua,” kata Menteri PPPA.

Selanjutnya, masyarakat harus lebih selektif memilih kendaraan yang aman dan nyaman. Ada baiknya memanfaatkan transportasi mudik gratis yang difasilitasi oleh kementerian/lembaga, dari pada mengendarai motor dan berboncengan dengan anak/istri.

“Saat mudik, jangan membawa bayi atau balita menggunakan sepeda motor. Saat melihat atau mengalami kekerasan terhadap perempuan dan anak, jangan lupa menghubungi layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA 129) pada Hotline 129, atau WhatsApp di nomor 08111-129-129. Bisa juga melapor ke UPTD PPA/P2TP2A yang ada di wilayah tersebut,” saran Bintang.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan transportasi yang cepat, mudah diakses, aman, nyaman, dan terjangkau bagi kelompok rentan, yaitu disabilitas, lansia, anak-anak, dan ibu hamil.

Sejumlah upaya telah dilakukan Kemenhub, salah satunya menyelenggarakan workshop/pelatihan dasar pelayanan yang ramah, responsif, dan sensitif kepada kelompok rentan di sektor transportasi.

“Untuk dapat menciptakan mudik aman, nyaman, dan terbebas dari kekerasan seksual, perlu upaya meningkatkan pengawasan dan keamanan dalam setiap moda transportasi. Selain itu, penyediaan ruang pengaduan di setiap tempat pemberhentian dan memberikan edukasi keselamatan anak dalam perjalanan mudik juga menjadi hal terpenting. Kami mengimbau para petugas untuk melakukan hal itu,” demikian Ketua Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News