KOMENTAR

MENGALAMI burnout dengan urusan pekerjaan, baru mengalami kegagalan, atau pikiran terasa buntus saat mencari ide, kita bisa mengikuti lomba unik bertajuk Space Out Competition alias Lomba Melamun yang menuntut para peserta untuk benar-benar tidak melakukan apa pun.

Associated Press pada September 2022 melaporkan bahwa setidaknya 50 orang di kota Seoul mengikuti “Lomba Melamun Sungai Han 2022”. Lomba ini membutuhkan ‘kerja keras’ para peserta untuk melamun, bengong, dan tidak melakukan apa-apa.

Pemenang tahun 2022 adalah Kim Myeong-yeop, seorang produser TV berusia 30 tahun. Ia sukses menyabet gelar terbaik sebagai manusia yang tidak melakukan apa-apa dan berhak atas hadiah utama.

Dia membagikan rahasia kemenangannya yaitu dengan membayangkan dirinya sedang menonton pertandingan Hanwha Eagles. Hanwa adalah tim bisbol profesional berperingkat rendah di liga bisbol domestik selama lebih dari satu dekade.

“Saya sudah menjadi penggemar Hanwha selama 10 tahun. Secara alami, saya melamun di perlombaan (melamun) ini seperti saya melamunkan pertandingan Hanwha,” ujar Myeong-yeop.

Selama 90 menit, peserta diharapkan untuk duduk di tikar biru dan diam begitu saja. Setiap lima belas menit, detak jantung mereka diperiksa sebagai salah satu kriteria penilaian dalam kompetisi.

 Sebelum kompetisi dimulai, para pemain disuruh menuliskan alasan keikutsertaannya pada poster dinding yang disediakan dalam acara tersebut.

Gerakan dan aktivitas lain seperti berganti posisi terlalu sering, berbicara, tertawa, memeriksa ponsel, dan bahkan tertidur dilarang selama kompetisi. Siapa pun yang terlihat melakukan itu akan didiskualifikasi dari kontes.

Namun, kontestan diizinkan untuk mengambil air dan pergi ke kamar mandi, asalkan mereka memegang kartu untuk meminta istirahat singkat ini dan disetujui oleh penyelenggara.

Untuk mengakhiri kompetisi, satu orang dengan detak jantung paling stabil di antara 10 pemain pilihan penonton dinobatkan sebagai pemenang.

Menariknya, Myeong-yeop menyampaikan rasa terima kasihnya kepada penyelenggara karena lomba melamun itu benar-benar memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bersantai dan beristirahat. Suatu hal yang sangat jarang bisa dilakukan warga Korea, yang sehari-harinya dilalui dengan setumpuk kegiatan di tempat kerja.

"Melamun itu penting karena pekerja seperti saya harus menggunakan banyak kekuatan otak dan banyak berpikir dan kami tidak punya waktu untuk istirahat," katanya.

Myeong-yeop juga mengakui bahwa dia sering melamun selama 10 tahun terakhir, yang kemudian menjadi persiapan baginya untuk mengikuti lomba ini. Dia pun menyatakan siap mengikuti lomba melamun di tahun 2023.

Space Out Competition pertama kali diadakan di Seoul pada 17 Oktober 2014. Penggagas lomba tersebut adalah artis WoopsYang, dengan tujuan memberikan waktu istirahat setelah terlalu keras bekerja.

Dalam sebuah wawancara dengan Vice pada tahun 2016, WoopsYang mengatakan, "Saya menderita sindrom kelelahan, tetapi akan merasa sangat cemas jika saya tidak melakukan apa-apa."

Dan setelah menyadari bahwa banyak orang juga bergumul dengan kelelahan, WoopsYang memiliki ide untuk mengumpulkan semua orang yang kelelahan untuk bersama-sama tidak melakukan apa pun. Ya, ini bisa dibilang sebuah metode healing yang murah meriah bahkan menguntungkan jika kita menang.

Menariknya, Jinju Academy di Solo, Jawa Tengah, sebuah kursus bahasa yang dimiliki orang Korea mengadopsi Space Out Competition yang digelar pada 5 Maret 2023. Diikuti 26 peserta, mereka disediakan bangku untuk melamun selama 60 menit.

Aturan yang ditetapkan dalam lomba melamun itu juga sama dengan yang diterapkan di Korea. Peserta yang melanggar salah satu aturan akan dinyatakan gagal. Adapun pemenangnya berhak atas hadiah uang Rp1 juta dan voucher kursus bahasa Korea.




Hari Pendidikan Nasional 2024: Semangat Ki Hajar Dewantara untuk Bergerak Bersama Mencerdaskan Bangsa

Sebelumnya

Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Horizon