Ilustrasi terhapusnya dosa karena tobat/Net
Ilustrasi terhapusnya dosa karena tobat/Net
KOMENTAR

BERHATI-hatilah dengan dosa-dosa yang diperbuat! Janji Allah Swt sangatlah benar, bahwa azab itu bukan hanya di akhirat, tapi juga terjadi di dunia. Sebagaimana betapa banyak bukti tentang kaum yang binasa disebabkan azab yang nyata.  

Dan yang lumrah terdengar adalah azab Fir’aun dan balatentaranya yang ditenggelamkan di lautan. Atau azab ditimpakan Allah pada kaum ‘Ad yang diamuk angin topan yang sangat dingin. Topan delapan hari itu membuat orang-orang ‘Ad mati bergelimpangan, umpama batang-batang yang lapuk.

Sampai sekarang, azab dunia pun masih berlaku dan dapat menimpa siapa saja di antara para pendosa. Al-Qur’an Bahkan menerangkan, azab di dunia itu hadir dalam sejumlah bentuk.

Allah berfirman dalam Surat al-An’am ayat 93, yang artinya: “Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), “Keluarkanlah nyawamu!” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” 

Lalu pada surat at-Taubah ayat 101, yang artinya: “Mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.

Umar Sulaiman al-Asygar dalam Ensiklopedia Kiamat (2011: 60-61) menulis: Ayat pertama berkenaan bahwa malaikat mengazab orang-orang kafir pada saat sekarat sebagaimana telah dijelaskan. Ayat kedua menunjukkan adanya dua azab yang menimpa orang-orang munafik sebelum azab hari kiamat. Azab pertama adalah musibah yang ditimpakan oleh Allah di dunia dengan siksaan langsung oleh Allah atau lewat kaum mukmin, dan azab kedua adalah azab kubur. 

Hasan Basri berkata, “Akan Kami azab mereka dua kali, maksudnya adalah azab dunia dan azab kubur.” 

Ath-Thabari juga berkata, “Yang jelas, salah satu azab itu adalah azab kubur, dan yang satunya lagi mengandung berbagai kemungkinan seperti lapar, tertawan, terbunuh, atau dihinakan dan lain-lain.”

Pada dasarnya azab itu mengandung siksaan, yang ternyata juga didatangkan di dunia ini.  Di saat menjalani sakaratul maut, maka para pendosa itu diazab dengan proses pencabutan nyawa yang teramat menyakitkan. 

Bisa saja pendosa itu mengalami sakaratul maut yang lama dengan derita tak terperikan. Allah yang menugaskan malaikat pencabut nyawa untuk memberikan azab dunia kepada para pendosa tersebut.

Sungguh mengerikan apabila azab macam ini kita alami, terlebih kejadian menyakitkan justru menimpa di penghujung kehidupan.

Bentuk lain dari azab dunia itu juga berupa berbagai siksa. Apabila kita mengalami penderitaan dalam kehidupan, atau semisal dihinggapi malapetaka, maka jangan menyalahkan keadaan. Cobalah cermati dulu dosa-dosa apa yang sudah diperbuat. Sangat mungkin derita yang dialami itu malah tergolong siksa dunia.

M. Yunan Yusuf dalam Tafsir Juz 21: Al-Matsalu Al-Ala (Yang Maha Tinggi) (2021: 410) menerangkan: Azab yang diturunkan di dunia adalah bentuk dari peringatan Allah terhadap orang-orang fasik agar kembali ke jalan yang benar. 

Dan adalah suatu yang pasti bahwa Kami akan timpakan kepada mereka, yakni orang-orang fasik sebagian kecil dari siksa yang ditimpakan dalam waktu dekat yakni di dunia ini, sebelum kepada mereka ditimpakan azab yang lebih besar kelak di akhirat; agar mereka orang-orang fasik itu segera kembali ke jalan yang benar.

Orang-orang fasik adalah mereka yang mengingkari petunjuk agama Tuhan, yang gemar melakukan kejahatan serta suka berbuat dosa. Sekalipun terkena azab dunia merupakan sesuatu yang tidak mengenakkan, tapi masih saja ada hikmahnya. 

Karena dengan adanya azab dunia, kita masih berkesempatan bertobat dan kembali kepada jalan Tuhan. Masalahnya, apakah manusia mau menginsyafi dirinya tengah terkena azab dunia? Apakah perlu terkena azab akhirat sehingga membuatnya jatuh ke jurang penyesalan?




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur