Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

ALANGKAH indahnya ajaran Islam. Umatnya dibimbing untuk bangun pagi-pagi, supaya memulai hari dengan lebih cepat dan meraup keberkahan.

Memerlukan kekuatan hati untuk bangun di pagi hari, mengingat yang kita lawan adalah beratnya kantuk yang bergelayut di kelopak mata. Dari itu, diperlukan sesuatu penggerak dari dalam diri, yang akan membangkitkan kita dari pembaringan. Di antaranya adalah menyalakan obsesi untuk meraih hari yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Semangat ini selaras dengan pesan Nabi Muhammad Saw. Abuddin Nata dalam bukunya Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur'an (2016: 275) menerangkan, di dalam salah satu hadisnya, Rasulullah Saw menyatakan:

“Barangsiapa yang amal perbuatannya hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka orang itulah yang beruntung. Dan barangsiapa yang amal perbuatannya hari ini sama dengan hari kemarin, maka orang itulah yang merugi. Dan barangsiapa yang amal perbuatannya hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka orang tersebut termasuk orang yang terkutuk.” (HR. Muslim)

Demikianlah Rasulullah mendorong umatnya untuk meraih yang lebih baik dari hari ke hari. Bayangkan, jika hari ini sama dengan kemarin, maka digolongkan dengan merugi.

Oleh sebab itu, kualitas hidup kita hendaknya jangan sampai menurun dari yang sebelum-sebelumnya. Dan tekad untuk menjadi yang lebih baik itu dicanangkan oleh Nabi Muhammad sejak bangun pagi. Bahkan dari sebelum shalat Subuh pun sudah ada amalan-amalan yang menjadi bekal meraih hari yang lebih baik.

Muhammad Ismail Al-Jawisy dalam bukunya Nabi Muhammad Sehari-Hari (2014: 170-171) menguraikan: Rasulullah Saw bangun pagi sebelum matahari terbit, lalu beliau memuji Allah, bertakbir, bertasbih, berdoa, kemudian bersiwak, berwudu dan shalat. Ketika terbangun dari tidur, beliau membaca: “Segala puji hanya bagi Allah yang telah menghidupkan setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami kembali.”

Kemudian membaca sepuluh ayat terakhir surat Ali Imran dan bermunajat kepada Tuhannya, “Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu, Engkaulah cahaya tujuh langit dan bumi beserta isinya. Segala puji hanya bagi-Mu. Engkaulah yang Maha Benar, janji-Mu adalah benar, dan pertemuan-Mu adalah benar. Surga itu adalah benar, neraka itu adalah benar, para Nabi yang Kau utus adalah benar, Muhammad adalah benar, dan hari kiamat adalah benar kedatangannya.”

Dari rangkaian aktifitas beliau itu, dapat diteladani bahwa untuk mewujudkan hari yang lebih baik dari sebelumnya perlu dipayungi keberkahan Allah Swt. Inilah kekuatan luar biasa dari setiap pribadi muslim, sehingga dirinya punya energi besar untuk melakukan hal-hal yang lebih baik.

Hamka dalam buku Studi Islam (2020: 233) menerangkan, Dari Aisyah ra, Nabi Saw bersabda, “Berpagi-pagilah pergi mencari rezeki, karena sesungguhnya pada pagi hari itulah terletak berkah dan kekayaan (sukses).” (HR al-Bazzar dan ath-Thabrani)

Diriwayatkan dari Utsman bin Affan, Nabi Saw. Bersabda: “Tidur pada waktu pagi menghambat datangnya rezeki.” (HR. al-Baihaqi)

Setiap pribadi muslim digerakkan untuk bangun pagi dengan lebih dulu shalat Subuh, yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai aktifitas positif lainnya demi meraih hasil yang gemilang.

Ingatlah, kesuksesan pribadi muslim itu dimulai dari kegemilangannya memanfaatkan waktu sedari pagi-pagi sekali. Karena di sana terletak keberkahan rezeki dan juga kesuksesan hidup.




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur