Obat tersebut akan disuntikkan ke tubuh pasien DBD agar dapat membunuh virus dengue/Net
Obat tersebut akan disuntikkan ke tubuh pasien DBD agar dapat membunuh virus dengue/Net
KOMENTAR

MEMASUKI masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia terpantau meningkat. Berdasarkan catatan dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), sampai minggu ke-36 jumlah kasus konfirmasi DBD dari Januari 2022 sebanyak 87.501 dengan 816 kematian.

DBD termasuk penyakit musiman yang obatnya hingga sampai kini belum ditemukan. Namun beberapa hari terakhir, seorang peneliti Profesor Paul MacAry dan tim sedang melakukan penelitian untuk menemukan obat DBD.

Penelitian yang dilakukan oleh Immunology Translational Research Program National University of Singapore’s Tong Loo Lin School of Medicine mengklaim virus dengue bisa dibunuh dalam waktu 6 jam lewat suntikan antibodi.

“Kami melihat antibodi ini tampaknya membunuh virud dalam beberapa jam dan melakukannya pada konsentrasi yang jauh lebih rendah daripada antibodi lain yang kami lakukan,” kata MacAry mengutip Channel News Asia.

MacAry menegaskan, obat-obatan yang dikembangkan timnya akan menjadi terapi paling ampuh untuk kasus demam berdarah yang mematikan.

Vaksin Qdenga

Saat ini sebenarnya sudah ada vaksin demam berdarah Qdenga yang telah disetujui pertama kali di Indonesia pada agustus lalu. Sayangnya, tidak ada terapi atau obat khusus yangbisa menangani demam berdarah.

“Apa yang kami coba lakukan adalah menurunkan risiko gejala demam berdarah yang parah,” ujar MacAry.

Demam berdarah menjadi salah satu penyakit menular yang mematikan. Jika terlambat ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal, termasuk menyebabkan kematian.

Di dunia, kasus demam berdarah telah meningkat secara signifikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setengah populasi dunia kini berisiko terkena demam berdarah. Diperkirakan sekitar 100 sampai 400 juta infeksi virus dengue terjadi setiap tahun. Lebih dari 80 persen kasus bersifat ringan.

Dan di Indonesia, demam berdarah juga menjadi penyakit endemic yang harus diwaspadai. Pada tahun ini, misalnya, jumlah kumulatif kasus demam berdarah hingga September dilaporkan sebanyak 87.501 pasien, Dari angka tersebut, ada 816 pasien yang dilaporkan meninggal dunia.




Benarkah Cuaca Panas Ekstrem Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Sebelumnya

Yuk, Lindungi Mata dari Bahaya Sinar UV

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health