Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan pada Selasa (1/11) bahwa pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 146 obat penawar (antidotum) fomepizole ke 17 provinsi yang tersebar di Indonesia. 

Obat Fomepizole tersebut didatangkan dari Jepang yang merupakan donasi dari PT Takeda Indonesia. Namun seberapa ampuhkah obat ini dalam mengatasi gagal ginjal akut pada anak-anak?

Menurut laporan dari Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril, fomepizole bekerja sebagai penetral racun dalam tubuh. Obat ini hanya akan efektif jika diberikan kepada penderita gagal ginjal akut secara dini.

"Fomepizole adalah obat untuk penawar, antidotum terhadap gangguan-gangguan ini. Memang sebaiknya antidotum ini diberikan seawal mungkin, pada saat dia diketahui memang ada suatu keracunan," ujar Syahril.

Syahril lebih lanjut menjelaskan, paparan racun etilen glikol dapat berlangsung dengan cepat masuk ke dalam tubuh, bahkan dalam hitungan hari. Untuk itu, agar racun bisa dioptimalkan semaksimal mungkin, fomepizole perlu diberikan dengan segera. Sedangkan jika pasien sudah mengalami anuria atau kondisi tidak kencing sama sekali, maka Fomepizole disebut tidak lagi dapat bekerja dengan efektif.

"Apabila sudah stadium berat dan lanjut, maka akan menjadi sulit, apalagi dengan cuci darah hemodialisa. Dan ini juga menjadi kesulitan tersendiri bagi kita apabila dia sudah masuk ke stadium tiga," jelasnya.

Untuk itu, Juru bicara Kemenkes menganjurkan kepada para orangtua untuk terus waspada serta memantau perkembangan kesehatan dan frekuensi kencing pada anak-anak mereka.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health