Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Zabiullah Mujahid/Net
Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Zabiullah Mujahid/Net
KOMENTAR

TALIBAN akan membuka sekolah dan universitas, baik untuk anak laki-laki dan perempuan, pada Maret tahun ini.

Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan Zabiullah Mujahid menegaskan Taliban tidak menentang pendidikan, tetapi anak laki-laki dan perempuan harus sepenuhnya dipisahkan di sekolah.

Untuk itu, diperlukan lebih banyak ruang kelas dan asrama bagi anak perempuan.


"Kementerian Pendidikan dan Kementerian Pendidikan Tinggi bekerja keras untuk membuka kembali sekolah tinggi dan universitas negeri dalam dua bulan," lapor The Khaama Press pada Minggu (16/1).

Ia mengatakan, sekolah-sekolah tinggi di sebagian besar provinsi telah dibuka kembali, sementara di beberapa provinsi lainnya masih ditutup lantaran masalah politik.

Sebanyak 150 universitas negeri dan 40 universitas swasta di seluruh Afghanistan untuk anak laki-laki dan perempuan ditutup selama hamir enam bulan.

Sejak pengambilalihan Taliban pada pertengahan Agustus, anak perempuan di sebagian besar Afghanistan tidak diizinkan kembali ke sekolah setelah kelas 7.

Penutupan sekolah perempuan telah mendapat reaksi tajam di dalam negeri maupun dari komunitas internasional. Banyak negara mendorong agar Taliban memberikan hak pendidikan kepada perempuan.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News