Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

VARIAN Omicron terus menunjukkan "kekuatannya". Hanya dalam hitungan beberapa hari saja, Kementerian Kesehatan sudah mencatat tambahan kasus sebanyak 92 orang. Dengan. Begitu, sudah 254 warga Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona varian Omicron.

Menurut juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemkes RI dr Siti Nadia Tarmizi, sebagian besar pasien hanya mengalami gejala ringan, seperti batuk (49 persen) dan pilek (27 persen).

"Tapi gejala ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab, Omicron mudah sekali menulari. Bayangkan saja, sejak ditemukan pertama kali di Afrika pada 24 November 2021, saat ini Omicron sudah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan terus meluas," kata Siti dalam siaran pers-nya.

Gejala Khusus, Berkeringat di Malam Hari

Seorang dokter di Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) bernama Amir Khan, menemukan gejala khas pada pasien Omicron yang hanya muncul pada malam hari, yaitu mengeluarkan keringat berlebih.

Saking banyaknya keringat yang dikeluarkan, pasien harus sering berganti pakaian.

Pernyataannya ini didukung oleh penelitian sekelompok ahli pada Desember 2021. Dari penelitian yang melibatkan 212 pasien itu mencatat 114 pasien mengalami keringat berlebih pada malam hari.

Di Indonesia, fakta gejala khusus berkeringat di malam hari ini juga diakui oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban.

"Rata-rata (pasien) akan mengalami gejala umum seperti keletihan, nyeri otot, sakit tenggorokan, demam, atau batuk. Tapi yang menjadi gejala khas Omicron adalah berkeringat banyak pada malam hari sampai harus ganti baju berkali-kali, meski ada di tempat sejuk," ungkap Profesor yang akrab disapa Prof Beri ini.

Walaupun gejala Omicron termasuk ringan, bahkan ada yang tidak bergejala dan tidak menimbulkan gejala berat, namun penularannya sangat cepat dibandingkan varian lainnya. Jadi, tetap jaga protokol kesehatan, seperti memakai masker yang benar, sering mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

 

 




Benarkah Cuaca Panas Ekstrem Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Sebelumnya

Yuk, Lindungi Mata dari Bahaya Sinar UV

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health