Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), Dwikorita Karnawati/ Net
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), Dwikorita Karnawati/ Net
KOMENTAR

INFO berita tentang cuaca di Indonesia, saat ini tak hanya menjadi konsumsi badan-badan atau lembaga tertentu saja yang membutuhkannya. Masyarakat umum Indonesia saat ini susah sangat peduli dengan berita tentang ramalan cuaca.

Tak heran media sosial BMKG , badan yang bertanggung jawab atas berita ini mempunyai followers 4,2 M dan terbilang lembaga negara yang mempunyai followers yang besar.

Tapi tahukah Anda siapa sosok dibalik BMKG yang update beritanya selalu dinanti?

Dia adalah Dwikorita Karnawati, seorang pakar Geologi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Lahir Yogyakarta pada 6 Juni 1964 dan pernah memiliki cita-cita menjadi guru TK saat dirinya masih belia tak menyangka kesukannya pada kegiatan yang behubungan dengan alam dan petualangan mengantarkannya menjadi jabatannya sebagai kepala BMKG.

Lulus dari Universitas Gadjah Mada Fakultas Geofisika, wanita yang akrab disapa Rita ini pun melanjutkan S2 dan S3 pada bidang yang sama di Leeds University, Inggris. Sempat mendapat tawaran untuk bekerja di perusahaan perminyakan dengan gaji fantastis, Rita justru memilih mengajar di almamaternya.

Mengawali karir sebagai dosen, karirnya melesat. Istri dari Sigit Priyanto ini didapuk sebagai rektor wanita pertama Universitas Gadjah Mada. Ia menjabat sejak 2014 selama dua tahun. Selain itu, ia pernah dipercaya menjadi moderator debat keempat cawapres 2014.  Setelah tidak menjabat kembali sebagai Rektor UGM, Rita didapuk sebagai Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Beliau dianggap mumpuni karena tak hanya berprestasi di tanah air tapi juga di taraf internasional. 

Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D. menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), sejak November 2017, setelah selesai menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM).

Penunjukkan dirinya sebagai kepela BMKG tentunya melihat pengalaman dan prestasi yang dipunyainya.  Rita  memiliki pengalaman profesional yang luas dengan latar belakang akademik sebagai Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana di UGM.

Dia sangat aktif dalam mempromosikan dan mengembangkan Multi Hazard Early Warning System (MHEWS), dan sangat dihormati sebagai salah satu tokoh kunci dalam penyiapan Keputusan Presiden tentang penguatan dan pengembangan Sistem Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami (Perpres Nomor 93 tahun 2019).

Menjabat sebagai kepala BMKG, Rita kerap membagikan momen saat itu melakukan kegiatannya, baik saat berada di lapangan seperti melakukan kunjungan ke satu tempat atau pun saat berada di kantor melakukan diskusi dengan staffnya.

Lewat caption yang ditulisnya secara panjang ia menjelaskan suatu kondisi yang ia temukan. Jika ada wilayah yang mengalami suatu bencana, ia tentu akan sangat sibuk mengkoordinasikan dan melaporkan kondisi wilayah tersebut.




Indonesia Siapkan Gender Budget sebagai Tindak Lanjut Agenda CSW-68 New York tentang Pemberdayaan Perempuan & Pengentasan Kemiskinan

Sebelumnya

Nuzul Quran Masjid Al Hidayah: Quran dan Ibu sebagai Petunjuk Awal dan Madrasah Pertama Anak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women