Kafein merupakan zat yang memiliki khasiat bagi tubuh/Net
Kafein merupakan zat yang memiliki khasiat bagi tubuh/Net
KOMENTAR

MENYERUPUT minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, saat ini merupakan bagian dari rutinitas atau gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari banyak orang.

Tidak sedikit dari mereka yang "bergantung" pada minuman yang mengandung kafein itu untuk bisa lebih bersemangat beraktivitas di pagi hari, atau memberikan stimulus untuk menjalani sisa hari pada waktu sore. Apakah Anda termasuk salah satu di antaranya?

Jika iya, informasi berikut agaknya penting untuk dipahami, agar Anda bisa lebih mengenal kandungan dari apa yang Anda konsumsi setiap harinya.

Mengutip healtline.com, berikut enam hal yang perlu dipahami mengenai kafein:

1. Apa itu kafein?

Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi, dan kakao. Zat ini bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, sehingga bisa membantu Anda tetap waspada dan mencegah timbulnya kelelahan.

Sejarawan melacak, teh diseduh pertama kali sejak 2737 Sebelum Masehi, sedangkan kopi dilaporkan ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh seorang gembala Ethiopia yang memperhatikan energi ekstra yang diberikan pada kambingnya.

Seiring berjalannya waktu, minuman berkafein semakin banyak menyita perhatian orang di dunia. Minuman ringan berkafein tercatat mulai memasuki pasar pada akhir tahun 1800an.

2. Bagaimana cara kerja kafein?

Setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke aliran darah. Dari sana, zat tersebut bergerak ke hati dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.

Konon, efek utama kafein ada di otak. Zat ini berfungsi dengan memblokir efek adenosin, yang merupakan neurotransmitter yang membuat otak rileks dan membuat Anda merasa lelah.

Biasanya, level adenosin menumpuk sepanjang hari, membuat Anda semakin lelah dan menyebabkan Anda ingin tidur. Kafein membantu Anda tetap terjaga dengan menghubungkan ke reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya. Ini menghalangi efek adenosine, yang menyebabkan berkurangnya kelelahan.

Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan kadar adrenalin darah dan meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmitter dopamin dan norepinefrin. Kombinasi ini selanjutnya menstimulasi otak dan meningkatkan keadaan gairah, kewaspadaan, dan fokus.

Selain itu, kafein cenderung memberikan efeknya dengan cepat. Misalnya, jumlah yang ditemukan dalam satu cangkir kopi membutuhkan waktu sedikitnya 20 menit untuk mencapai aliran darah dan sekitar 1 jam untuk mencapai efektivitas penuh.

3. Makanan dan minuman apa saja yang mengandung kafein?

Kafein secara alami ditemukan dalam biji, kacang-kacangan, atau daun tanaman tertentu. Sumber alami ini kemudian dipanen dan diproses untuk menghasilkan makanan dan minuman berkafein.

Berikut adalah jumlah kafein yang diperkirakan ada pada per porsi 240 mL dari beberapa minuman populer:

1. Espresso: 240–720 mg
2. Kopi: 102–200 mg
3. Minuman energi: 50–160 mg
4. Teh yang diseduh: 40–120 mg
5. Minuman ringan: 20–40 mg
6. Kopi tanpa kafein: 3-12 mg
7. Minuman kakao: 2–7 mg
8. Susu coklat: 2–7 mg

Beberapa makanan juga mengandung kafein. Misalnya, 1 ons (28 gram) coklat susu mengandung 1–15 mg kafein, sedangkan 1 ons coklat hitam mengandung 5–35 mg kafein.

Kafein juga dapat ditemukan dalam beberapa resep atau obat bebas seperti obat flu, alergi, dan nyeri. Kafein juga merupakan bahan umum dalam suplemen penurun berat badan.

4. Apa saja manfaat dari kafein?

Kafein memiliki kemampuan untuk memblokir molekul pensinyalan otak adenosin. Hal ini menyebabkan peningkatan relatif pada molekul pensinyalan lainnya, seperti dopamin dan norepinefrin. Perubahan pesan otak ini dianggap bermanfaat bagi suasana hati dan fungsi otak Anda.

Sebuah penelitian mengaitkan minum 2-3 cangkir kopi berkafein (menyediakan sekitar 200-300 mg kafein) per hari dengan 45 persen risiko bunuh diri yang lebih rendah.

Sementara itu studi lain melaporkan risiko depresi 13 persen lebih rendah pada konsumen kafein.




Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Sebelumnya

4 Cara Manajemen Stres untuk Menjaga Kesehatan Mental

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health