Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

Jangan sampai ketika setan dibelenggu di bulan Ramadan, eh malah kita yang kesetanan dalam memperturutkan hawa nafsu. Hakikat Ramadan itu menahan diri, dalam kesederhanaan meraup keberkahan berpuasa.

Hewan mempertaruhkan segenap hidupnya demi masa depan sebidang perut. Itu makanya kambing kurban masih bisa makan rumput dengan lahap ketika di sebelahnya kambing lain sedang disembelih.

Tetapi, kita ini adalah manusia yang derjatnya lebih tinggi dan lebih mulia. Posisi kepala (baca; akal) manusia lebih tinggi dibanding perutnya. Oleh sebab itu pada momentum Ramadan ini hakikat kemanusiaan itu kita kembalikan lagi dalam wujud yang lebih humanis.

Selamat datang Ramadan! Kami menyongsongmu dengan cinta.

 




Ana Khairun Minhu

Sebelumnya

Hubbu Syahwat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur